Mocil Kencana
Wangi, mobil kecil kesayangan saya itu mogok pada suatu siang. Mocil hanya bisa
hidup beberapa saat, setelah itu kehilangan tenaga dan mati. Mocil tidak bisa
membawa saya keluar dari tempat parkir rumah sakit tua di daerah Salemba itu.
Dengan terpaksa saya tinggalkan
Mocil di tempat parkir. Saya segera menuju ke tempat acara berikutnya dengan
menggunakan taksi. Dalam perjalanan, saya menghubungi mekanik bengkel yang
biasanya menangani Mocil. Kami berjanji bertemu sore harinya.
Setelah diperiksa, Mocil sehat-sehat
saja. Yang membuat Mocil kehilangan tenaga karena aliran bensinnya terhalang.
Saluran bensinnya rupanya terlepas. Karena itulah bahan bakar itu tidak bisa
disalurkan ke mesin.
“Ini enggak wajar, lo, Mbak,” kata
Mas Mekanik.
Mas Mekanik itu merasa kejadian ini
tidak wajar karena saluran itu ada klemnya. Saat itu, klemnya terlepas. Mas
Mekanik yakin sekali kalau klem itu sebelumnya terpasang dengan baik. Ya, Mocil
belum lama ini memang sempat masuk bengkel karena terperosok. Saya yakin apa
yang dikatakan oleh Mas Mekanik itu memang benar. Klem saluran bensin itu
tentunya terpasang dengan baik.
Mas Mekanik ternyata juga
mengabarkan berita itu ke pemilik bengkel, yang juga adalah teman saya. Mereka mengingatkan
saya untuk hati-hati, tidak parkir di sembarang tempat. Mengingat
ketidakwajarannya, mungkin saja ada orang yang berniat tidak baik. Mungkin ada
yang ingin mencuri bensin, atau juga berniat mengerjai saya.
Saat itu saya bersyukur karena
mogoknya di tempat yang aman. Saya juga bersyukur karena para mekanik dari
bengkel langganan saya itu mau datang untuk membantu. Saya juga jadi lebih
waspada untuk tidak parkir sembarangan. Selama ini, dapat dikatakan saya cukup
sering parkir sembarangan karena mobil kecil saya memang bisa nyempil dan
menempati tempat sempit. {ST}