Suatu
sore menjelang malam, saya galau. Galau untuk memutuskan kembali ke kantor atau
langsung saja pulang ke rumah. Saat itu saya sedang bepergian dengan kendaraan
umum. KRL dan bus transjakarta menemani saya di hari itu. Saya menitipkan
kendaran saya, si Mocil, di tempat parkir kantor. Namun, saya juga ingin
langsung pulang ke rumah. Maklum, badan sudah lelah.
Kegalauan
makin menjadi-jadi ketika tiba di halte Harmoni. Halte terbesar transjakarta
ini sangat penuh, dan yang paling penuh adalah antrian ke arah rumah saya. Koridor
2 yang melewati Cempaka Putih antriannya sangat panjang dan sesak. Saya akhirnya
memilih jurusan ke Lebak Bulus, bus yang menuju ke kantor.
Pilihan
saya itu diambil berdasarkan jumlah antrian orang yang saya lihat. Saya tidak
memperhitungkan jumlah kendaraan yang menuju ke arah kantor. Jumlah
kendaraannya sangaaat buanyaaakk. Ruas jalan sepertinya tidak mampu menampung
jumlah kendaraan saat itu. Jadinya…sudah bisa ditebak. Macet!
Kemacetan
saat itu menurut saya sangat parah. Hampir 1 jam lamanya kami berada di jalan
yang sama. Sesekali bergerak beberapa centi meter. Saya bahkan tidak bisa
menuliskan kemajuannya dalam satuan meter. Kemajuannya memang benar-benar tidak
mencapai semeter, kok. Setelah 1 jam berlalu, barulah kami tiba di halte Sumber
Waras, halte pertama setelah halte Harmoni. Wow!
Pada
saat macet itulah, banyak orang yang menjadi bad mood. Beberapa orang marah-marah. Beberapa orang menelpon dan
curhat kepada orang di seberang sana. Beberapa lagi selonjoran di lantai. Ada
juga yang tidur (yang ini tentu saja yang kebagian tempat duduk). Saya memilih
membaca buku yang saya bawa. Buku itu ukurannya kecil, namun cukup tebal.
Tebalnya 300-an halaman.
Selama
kemacetan itu, saya berdiri. Pegel juga, sih. Tempat saya berdiri cukup terang.
Jaraknya cukup dekat dengan lampu. Saya bisa membaca buku dengan cahaya yang cukup, tidak
remang-remang yang bikin sakit mata. Saya terus membaca hampir selama
perjalanan. Selama perjalanan itu, saya membaca lebih dari 100 halaman.
Yeah…bayangkan saja berapa lama perjalanan yang biasanya hanya ditempuh selama
20 menit itu. {ST}