Banyak
yang mengatakan kalau ilmu pengetahuan itu tidak bertuhan. Ketika kita
mempelajari tentang ilmu pengetahuan itu, Tuhan (atau dalam hal ini agama),
dianggap tidak ada. Pandangan ini supaya ilmu tersebut tetap objektif dan tidak
terpengaruh nilai benar salah seperti dalam ajaran agama.
Dalam
beberapa hal, saya setuju dalam hal ini, untuk melepaskan agama ketika
mempelajari ilmu pengetahuan. Namun, saya tidak setuju kalau harus melepaskan
Tuhan. Buat saya, Tuhan itu maha kuasa dan maha tahu. Ketika kita mempelajari
ilmu pengetahuan, sering kali kita mentok di suatu titik di mana akal budi
tidak bisa menjelaskannya lagi.
Tentang
melepaskan agama, saya juga harus belajar dari sejarah di mana keyakinan agama
tidak selamanya benar. Bumi yang datar dan berujung jurang adalah salah satu
kesalahan yang pernah dipertahankan sampai ada orang yang kehilangan kebebasan
dan nyawanya. “Kebenaran” saat itu terbukti menjadi suatu kesalahan di
abad-abad berikutnya.
Sampai
saat ini, saya belum pernah sampai pada titik di mana iman saya harus
bertentangan dengan agama. Yang ada juga ilmu pengetahuan saling dan agama saling
melengkapi. Ketika ilmu pengetahuan tidak lagi bisa menjawab, maka Tuhanlah
yang menjawab. {ST}