Pada
waktu kami kecil dulu, ada kolam teratai di rumah kami. Rumah besar berhalaman
besar di daerah Sampit itu memang dihiasi dengan sebuah kolam. Kolam ini
sebenarnya hanya berbentuk lobang segi empat di tanah. Yang membuatnya istimewa
adalah tanaman teratai yang ada di dalamnya.
Kolam teratai ini diberi pagar
berupa papan yang cukup tinggi. Untuk badan saya yang saat itu masih kecil,
pagar itu sangat tinggi. Pagar itu tidak bisa dipanjat, bahkan oleh orang
dewasa sekalipun. Untuk masuk ke dalam kolam teratai, kita harus melewati
sebuah pintu kayu.
Dulu saya sempat berkhayal, kalau pagar
itu dibuat supaya teratai indah di dalam kolam itu tidak ngabur. Tentu saja
pikiran ini terasa konyol ketika saya beranjak dewasa. Namun, waktu saya kecil
dulu, itu adalah pikiranyang masuk akal. Sama seperti pagar-pagar lainnya.
Pagar di kandang bebek untuk menjaga supaya bebek tidak keluar kandang. Pagar
di sekitar rumah juga untuk menjaga supaya anak-anak kecil seperti kami tidak
keluar ke jalan raya.
Baru belakangan saya menyadari,
sebenarnya pagar itu dibuat supaya tidak ada orang yang jatuh ke dalam kolam
itu. Seperti disebutkan tadi, kolam itu berbentuk lobang segi empat di tanah.
Kalau tanpa pagar, tidak ada yang membatasi bibir kolam dengan jalan yang baisa
dilalui. Bisa-bisa orang yang lewat tanpa sengaja terjatuh ke dalam kolam.
Belum lagi ketika malam datang. Wah, bisa-bisa banyak yang kecemplung!
Salah satu hal yang paling saya
ingat dari kolam teratai di rumah kami itu tentu saja buang teratainya. Bunga
ini mekar dengan indah di kala siang dan tenggelam di kala malam. Karena itu,
saya selalu menyempatkan diri untuk mampir ke kolam teratai ketika pulang
sekolah. Mampir ke kolam teratai ini saya lakukan selama bertahun-tahun sampai
tugan sekolah cukup membuat saya sibuk. Saking sibuknya, saya melupakan kunjungan
ke kolam teratai itu.
Saya kembali teringat pada kolam
teratai ketika berkunjung ke sebuah restoran. Di restoran ini ada kolam ikan
yang dihiasi dengan teratai. Teratai itu tampak menyendiri di tengah kolam.
Bunganya menunduk karena hari sudah menjelang sore. Daunnya bolong-bolong dan
tampak tidak terawat. Sangat berbeda nasibnya dengan teratai di kolam kami
dulu. {ST}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar