Kacamata kuda adalah istilah yang
sering digunakan sebagai kalimat kiasan. Orang yang memakai kacamata kuda
artinya orang yang dianggap tidak peduli dengan sekitarnya dan kepentingan
orang banyak. Orang ini hanya berjalan menuju ke depan, ke arah yang dapat
dilihat dengan menggunakan kacamata kuda. Orang berkacamata kuda dianggap orang
egois. Makna kacamata kuda menjadi berkonotasi negatif karena dihubungkan
dengan para pejabat yang tidak peduli pada rakyat.
Kacamata kuda yang asli adalah
sebuah alat berbentuk mirip kacamata yang dikenakan oleh kuda. Walapun disebut
kacamata, kacamata kuda sama sekali tidak menggunakan kaca. Kacamata ini biasanya
berbahan kulit, kain, atau karet ban yang dilubangi di bagian tempat mata kuda.
Gunanya supaya kuda lebih fokus melihat ke depan, tidak melihat ke mana-mana.
Kuda menjadi lebih mudah dikendalikan. Kacamata ini dibuat lebih untuk
kepentingan manusia pengguna jasa kuda.
Menurut saya kacamata kuda tidak
selalu berkonotasi negatif. Kacamata kuda, dalam arti fokus melihat ke depan,
adalah sesuatu yang positif dan baik. Dengan fokus pada sesuatu, kita, atau
lebih tepatnya saya, dapat menghasilkan sesuatu yang baik. Sesuatu yang lebih
baik dibandingkan dengan bekerja tidak fokus.
Terus terang, saya cukup sering
mengenakan “kacamata kuda”, terutama saat sedang berkarya. Saat membuat karya
tulis, saya hanya fokus dan konsentrasi pada proses itu. Saya tidak terlalu
peduli dengan yang terjadi di sekitar saya, apalagi yang terjadi jauh dari
jangkauan saya. Cara ini berhasil cukup baik bagi saya. Saya cukup produktif
menghasilkan karya karena mengenakan kacamata kuda. {ST}