Eyang,
ibu dari ibu saya, sudah meninggal pada tahun 1998. Saya, cucu yang pernah
menumpang tinggal di rumahnya, sangat sedih dan terguncang atas kepergiannya
itu. Namun, anehnya, saya tidak bisa mengingat kapan dia meninggal. Hmm…mungkin
tepatnya tidak mau.
Eyang
meninggal di bulan Maret. Hanya itu yang ingin saya ingat. Saya baru sadar
kalau saya tidak mau mengingat peristiwa ini ketika ada yang menanyakan sudah
berapa tahun Eyang meninggal. Saya tidak bisa menjawab secara langsung. Saya
harus menghitungnya dulu. Saya memang tidak mau mengingatnya lagi, entah secara
sadar ataupun tidak sadar.
Walaupun
merasa sangat kehilangan dan sedih. Eyang sebenarnya masih hidup dalam pikiran
saya, dalam kenangan saya. Itu sebabnya saya tidak mau menggunakan waktu dan
tenaga saya untuk menghitung sudah berapa lama Eyang pergi dari dunia ini.
Ketika saya menulis catatan ini, saya
tergoda untuk melihat kembali atau mencari tahu kapan sebenarnya Eyang
meninggal dan sudah berapa lama kejadian itu terjadi. Namun, saya tidak
melakukannya. Biar sajalah saya tetap tidak tahu dan tetap mengenang Eyang
sebagai orang yang hidup. {ST}