Di
Jalan Kramat Raya ada penjual bakmi babat yang terkenal. Terkenal dalam
lingkungan keluarga kami maksudnya he he he… Bakmi babat ini dimasak dengan
bahan makanan yang termasuk haram untuk beberapa kalangan. Namun, bukan itu
yang akan saya bahas dalam tulisan ini.
Di
dekat tempat makan ini, ada lapak majalah. Beberapa tahun yang lalu, lapak
majalah adalah hal yang lumrah di berbagai sudut kota Jakarta. Akan tetapi,
sekarang ini jumlah lapak majalah makin langka. Banyak yang beralih profesi
karena turunnya penjualan media cetak. Nah, lapak majalah di dekat tempat jual
bakmi babat itu masih ada sampai tahun 2019 ini.
Keunikan
lapak majalah itu bukan hanya karena masih ada sampai tahun ini, tetapi karena
letaknya. Lapak yang berada di samping kedai itu menghadap ke bagian dalam.
Jadi, target utamanya memang para pengunjung kedai. Ada teralis yang membatasi
lapak itu dengan kedai.
Sebagai
seorang yang berkarya di media, saya sangat senang melihat lapak yang menjual
majalah itu. Apalagi kebanyakan majalah yang dijual di situ adalah majalah anak
tempat saya numpang berkarya. Saat saya amati, ada beberapa edisi yang sudah
lama. Biasanya untuk terbitan berkala seperti majalah, edisi lama sudah tidak
lagi terlihat di situ.
Saya
akhirnya memutuskan untuk membeli beberapa majalah dan buku TTS di lapak itu.
Untuk melakukan transaksi, saya harus memanggil-manggil penjualnya dulu.
Penjualnya sedang beralis profesi sebagai tukang parkir. Semoga saja lapak
majalah ini tetap terus ada dan tetap ada pembelinya. {ST}