Rumah dengan Banyak Colokan

            Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan banyak umat manusia. Tidak hanya untuk penerangan atau pendingin ruangan. Kebutuhan listrik terbesar adalah untuk gadget, entah itu berupa HP, laptop ataupun komputer tablet.

            Colokan listrik menjadi hal yang cukup penting. Cukup banyak orang yang mencari colokan listrik ketika tiba di suatu tempat. Saya juga sering kali berbuat seperti itu, termasuk ketika bertamu di rumah seorang teman baik saya.

            Rumah itu adalah rumah yang baru dibangun. Rumah itu dibangun dengan perencanaan yang dibuat sendiri oleh teman saya dan suaminya. Rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka beserta keluarga barunya.

            “Colokan? O, tenang aja. Bangak, kok,” kata teman saya itu sambil menunjukkan beberapa colokan di berbagai tempat.

            Tinggal saya yang kemudian terheran-heran. Colokan listrik itu tersebar di mana-mana. Dalam satu ruangan di bagian tengah, sampai ada 4 colokan. Letaknya pun tidak selalu di level yang sama. Ada yang setara kepala, ada juga yang setara dengan betis.

            Ternyata rumah ini memang direncanakan dengan banyak colokan. Teman saya ini, seperti juga saya dan jutaan orang lainnya, sanagt memerlukan energi listrik untuk aneka gadget. Rumah yang mereka desain sendiri ini memang sengaja dibuat untuk menjawab kebutuhan itu. {ST}

Pemburu Colokan

            Saat ini, kebutuhan manusia akan listrik makin menjadi-jadi. Kebutuhan itu sudah menjadi ketergantungan. Bukanlah suatu yang janggal kalau banyak orang tiba-tiba galau kalau aliran listrik padam. Kegalauan itu kadang-kadang tertuang dalam update di social media.

            Kebutuhan akan listrik makin berasa kalau sahabat kita kehabisan tenaga. Saat ini cukup banyak orang yang bersahabat dengan gadget yang memerlukan tenaga listrik. Dan ketika mereka kehabisan tenaga, maka kita akan menjadi pemburu colokan. Memburu colokan demi “memberi makan” sang sahabat.

            Tidak heran kalau banyak orang yang mampir ke suatu tempat demi colokannya. Mampir di café, selain buat nongkrong, juga demi memburu colokannya. Apakah Anda juga seorang pemburu colokan? {ST}