Saat
ini banyak “artis” yang beralih profesi menjadi pebisnis kuliner. Bisnis
kuliner ini selain untuk investasi, juga menggunakan nama besar mereka yang
sudah dikenal oleh masyarakat. Nama besar mereka mmebuat banyak orang yang
membeli tanpa pertimbangan tentang rasanya.
Di
alinea pertama, saya menggunakan tanda kutip untuk kata “artis”. Itu bukan
tanpa alasan, lo. Menurut saya yang namanya artis adalah orang yang
menghasilkan karya seni (art). Nah,
orang yang disebut “artis” di Indonesia ini tidak selalu demikian. Memang ada
juga yang menghasilkan karya seni. Namun, ada juga yang tekenal karena hal
lain, misalnya muncul dalam sinetron, menikah dengan orang terkenal, dll.
Sekarang,
ada banyak sekali artis yang membuat usaha kuliner. Coba cari aja sendiri, deh.
Banyak yang menjual roti dan kue-kue, sampai-sampai sekarang ada sebutan “kue
artis” untuk produk-produk yang mereka hasilkan.
Beberapa
kenalan saya ada yang penasaran untuk mencoba bagaimana rasa kue artis itu.
Dari berita di dunia maya, bahkan ada orang yang sering sekali membeli kue
artis karena ngefans pada sang artis. Selain itu ada juga yang mengatakan
rasanya enak.
Saya
sendiri tidak terlalu tertarik untuk mencoba karena tertarik akan nama besar
sang artis, apalagi kalau artisnya adalah “artis” enggak jelas. Saya lebih
tertarik akan rasanya. Yeah, itu sebenarnya dasar di bisnis kuliner, sih. Rasa
yang enak tentunya akan lebih banyak menarik pelanggan pada akhirnya. {ST}