Ana

Jumat, 23 Februari 2018

Kancing Kuning Keponakan



  


              Saat membuka tempat koin di dompet, saya melihat kancing kuning ini. Kancing kuning ini pernah menempel di celana keponakan kecil saya. Kancing itu terlepas saat saya menemaninya main perosotan.
              Melihat kancing itu membuat saya teringat pada siang hari yang terik itu. Keponakan kecil saya itu mengajak saya bermain di sebuah taman bermain. Saya sebenarnya malas bermain di luar ruangan pada jam 1 siang di negara tropis ini. Namun, antusiasmenya membuat saya luluh.
              Saya akhirnya menemaninya bermain. Saya bermain ayunan. Itu satu-satunya permainan yang dapat saya mainkan, sih. Saya juga paling suka main ayunan sejak kecil. Sementara keponakan kecil saya yang berumur 4 tahun itu paling suka main perosotan. Ia bolak-balik main perosotan sampai tak terhitung banyaknya.
              Saya akhirnya duduk berteduh di teras bangunan sambil mengawasi keponakan saya yang bolak-balik naik ke perosotan dan meluncur turun. Dari gerkaan berulang-ulang itu, tiba-tiba gerakannya berubah. Anak kecil itu berjalan menuju saya. Setelah berada di dekat saya, ia melihat ke bagian bokongnya.
              “Waduh. Kamu gak mau pup, kan?” tanya saya agak panik. Saya tidak terlalu telatih mengurus anak kecil yang pup.
              “Enggaaak,” jawabnya polos.
              Anak kecil itu menunjuk ke kancing yang hampir terlepas di bagian bokongnya. Rupanya kancing itu membuat proses perosotannya agak terganggu. Atau mungkin juga kancing itu nyaris terlepas karena digunakan untuk meluncur terus. Entahlah.
              Saya akhirnya menarik kancing yang hampir lepas itu. Tidak perlu usaha keras untuk melepasnya. Benang yang mengikat kancing itu sudah terurai. Hanya tinggal menunggu waktu saja kancing itu terlepas dari letaknya semula. Saya mengambil kancing itu dan menyimpannya di dompet saya. Niatnya, kancing itu akan saya pasangkan kembali saat kembali ke rumah.
              Niat itu tidak kesampaian. Sampai kami pulang ke rumah tinggal kami masing-masing, kancing itu belum terpasang. Sepertinya kancing itu tidak akan pernah kembali ke celana tempatnya semula. Apalagi kami tinggal di kota yang berbeda. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini