Saya
cukup tertarik dengan robot. Baik itu robot beneran maupun yang ada dalam film.
Sebelum android dikenal sebagai sistem operasi, saya lebih mengenalnya sebagai
robot. Mungkin ini ada hubungannya dengan kegemaran saya pada film Star Wars.
Di film ini ada banyak robot.
Ketertarikan
saya pada robot itu sering saya tuangkan menjadi artikel untuk pembaca
anak-anak. Harapannya supaya yang membacanya mendapat pengetahuan baru,
kemudian terinspirasi untuk membuat robot yang memudahkan kehidupan manusia.
Harapan
saya itu, menurut saya adalah harapan yang baik. Namun, tidak semua orang
menganggapnya demikian. Dalam sebuah perbincangan cukup serius dengan seorang
teman, dia mengatakan bahwa robot mengambil “jatah” manusia. Robot, yang dapat
menggantikan tenaga manusia itu, membuat banyak orang menjadi pengangguran.
Pengangguran mengakibatkan masalah baru dalam masyarakat.
Kami
berdebat tentang robot dan kegunaannya. Tenaga kerja manusia memang
tergantikan. Namun, manusia itu, kan, punya akal budi. Mereka dapat mengerjakan
sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh robot. Menurut saya, teman saya itu
adalah orang yang pesimis. Teman saya itu juga mengatakan kondisi ideal seperti
yang saya harapkan itu sangat jauh dari kenyataan, terutama di Indonesia. Di
Indonesia, masih banyak orang yang bekerja mengandalkan ototnya. Mereka tidak
punya keahlian atau keterampilan lain. Apabila pekerjaannya digantikan oleh
robot, maka dapat dipastikan mereka akan diberhentikan karena tidak dapat memberikan
kontribusi dalam bentuk lain.
Kami
mengakhiri perdebatan itu dengan berganti topik. Saya masih tetap kekeuh bahwa
teknologi, termasuk robot, akan membuat kehidupan manusia lebih baik. Tentu
saja apabila ditangani dengan baik dengan menyertakan hati nurani. Sementara
teman saya itu, tetap memusuhi robot. Dia bahkan tidak suka dengan robot-robot
di film.
Sampai
sekarang, saya masih aktif menjadi penulis artikel sains di media anak tempat
saya numpang berkarya. Saya yakin, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat membuat bangsa ini lebih baik. Mungkin saat ini bangsa Indonesia belum
dapat menerima teknologi yang kelewat canggih sehingga dapat menggantikan
tenaga kerja manusia. Namun, di masa depan belum tentu seperti itu. Sebagai
bangsa yang merdeka, kita sudah tidak punya banyak alasan untuk selalu
tertinggal. Semoga saja tulisan-tulisan saya dapat menambah pengetahuan dan
menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia di masa depan. {ST}