Ana

Tampilkan postingan dengan label Warna-warni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Warna-warni. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Januari 2016

Bola Mandi Bola




            Mandi bola adalah salah satu permainan populer di kalangan anak-anak. Cara memainkannya hanya tinggal menyeburkan diri ke dalam bola-bola. Setelah itu terserah, deh. Bisa tidur-tiduran, lempar-lempar bola, atau sambil “berenang”. Saya masih ingat bagaimana senangnya saya berada di dalam lautan bola warna-warni ketika masih kecil dulu.

            Di kota kecil tempat saya tinggal waktu kecil, tidak ada tempat mandi bola. Di kota Sampit, saya dan anak-anak lainnya lebih sering bermain di luar rumah, di alam bebas. Pengalaman mandi bola hanya saya alami kalau sedang liburan ke Jakarta, pada saat liburan kenaikan kelas.

 
             Di kantor tempat saya numpang berkarya, ada sekotak bola plastik warna-warni. Saya mengenal bola-bola itu sebagai bola mandi bola. Hampir setiap kali melewatinya, saya selalu teringat pada kenangan masa kecil saya yang sedang bersukacita di tengah bola. Beberapa kali pula saya memegang bola-bola itu. Kemungkinan ada jejak sidik jari saya pada semua bola warna-warni yang ada di kotak itu. {ST}

Rabu, 30 Desember 2015

Gereja yang Berubah Menjadi Tempat Main Skateboard Warna-Warni


Sumber foto: treehugger.com/Red Bull Media


            Saya selalu tertarik melihat warna-warni pelangi. Saya bahkan mewarnai sebagian dinding saya dengan cat warna-warni. Saya sendiri yang mengecatnya dengan cat air dan cat poster. Warna-warnanya sengaja dibuat kontras. Warna solid yang kontras itu adalah sesuatu yang indah di mata saya.
            Saat membuka sebuah situs internet yang memang sering saya kunjungi, saya berhenti di sebuah artikel yang menampilkan foto bangunan warna-warni. Bangunan ini adalah tempat bermain skateboard yang dinding dan langit-langitnya dicat warna-warni. Keren sekali.
            Saya segera saja membuka artikel itu dan membacanya dengan penuh semangat. Namun semangat saya agak turun ketika selesai membacanya. Mengapa? Karena gedung tempat bermain skateboard itu dulunya adalah gereja.
            Bagi sebagian orang, gereja hanyalah sekedar bangunan. Bagi saya, gereja adalah tempat ibadah. Di tempat inilah orang-orang yang memiliki kepercayaan yang sama dengan saya berdoa dan memuja Sang Pencipta. Bagi sebagian orang lain, gedung gereja bahkan dijadikan tempat yang suci. Kalau saya, sih, tidak memandang gereja sebagai sesuatu yang sangat suci, namun saya berusaha menjaganya tetap bersih dan utuh.
            Gedung gereja yang beralih fungsi tentunya terjadi karena fungsi barunya itu lebih diperlukan oleh orang yang ada di sekitarnya. Mungkin sudah tidak banyak lagi orang yang beribadah di gereja ini. Mungkin mereka beralih keyakinan. Mungkin juga mereka tidak lagi memiliki keyakinan. Yang jelas, gedung sebagai tempat persekutuan orang yang beriman sama itu tidak lagi diperlukan.
            Setelah saya amati, bagian interior gereja itu memang berubah warna, namun sebenarnya tidak terlalu banyak yang berubah. Ruang-ruang dan sudut khas gereja masih ada. Tampilan luarnya pun masih “gereja banget”. Hanya lantainya yang dilapisi dengan sesuatu yang memudahkan untuk bermain skateboard.
            Suatu saat nanti, saya akan berkunjung ke tempat ini dan memotret keindahannya. Saya juga akan mengembalikan gedung ini sebagai tempat berdoa walaupun hanya sebentar. Mungkin yang berdoa juga cuma saya seorang diri. Hmmm… Atau ada yang berminat menemani? {ST}

Popular Posts

Isi blog ini