Sudah
sejak lama saya suka wafer. Kue kering berlapis-lapis itu yang selalu saya cari
saat ada kaleng kue kering. Saat saya kecil, terutama saat mendekati hari raya,
selalu ada kue kering kaleng. Nah, di antara kue-kue itu, selalu ada wafernya.
Wafer ini sering menjadi rebutan dengan anak-anak yang lain.
Orang-orang
dewasa yang ada di sektiar saya selalu mengingatkan supaya langsung memakan
wafernya. Biasanya wafer itu memang selalu langsung habis. Namanya juga barang
rebutan. Namun, saya penasaran kenapa selalu diingatkan untuk selalu
dihabiskan.
“Nanti
masuk angin,” jawab ibu saya saat saya menanyakan kepadanya.
Mendengar
jawaban itu, saya makin bingung lagi. Akhirnya saya melakukan percobaan. Saya
membiarkan wafer itu terbuka semalaman. Akibatnya, wafer menjadi melempem.
Sepertinya itulah yang dimaksudkan dengan masuk angin itu.
Wafer
masuk angin itu rasanya agak berbeda. Ada yang mengatakan wafer masuk angin itu
tidak enak. Menurut saya tetap enak, kok. Kadang-kadang saya bahkan sengaja
membuat wafer masuk angin sebelum menikmatinya. {ST}