Saya
termasuk orang yang mengagumi Superman, superhero yang bisa terbang itu. Selain
karena ganteng (tentu saja), juga karena ceritanya sebagai manusia yang rendah
hati dan tidak sombong. Superman juga menjadi pahlawan bagi beberapa teman
lelaki saya. Cerita heroiknya lebih bergema bagi anak-anak generasi saya
dibandingkan dengan para pahlawan yang gambarnya ada di lembar uang kertas.
Superman telah menjadi ikon yang
terkenal, dan beberapa kali difilmkan, termasuk pula di tahun 2013 ini. Tentu
saja saya berniat menontonnya. Sayangnya, orang-orang di sekitar saya, terutama
para perempuan pecinta drama dan sinetron, hampir tidak ada yang berminat
menemani. Akhirnya nonton Superman “Man
of Steel” kesampaian juga. Saya nonton bersama teman-teman kantor. Seang
sekali rasanya. Filemnya keren! Supermannya tentu saja ganteng, seperti
film-film sebelumnya.
Ada tahun-tahun dimana saya tidak
peduli dengan Superman, saat saya lagi rajin-rajinnya bekerja. Sampai suatu
saat, partner kerja saya memaksa saya menonton VCD berisi film seri berjudul
Smallville.
“Nonton, deh. Ini bagus banget.
Cerita Superman waktu kecil,” demikian katanya.
Seperti sudah saya sebutkan, saat
itu saya adalah seorang yang lagi rajin-rajinnya bekerja. Superman, apalagi
yang masih kecil, tidak menarik minat saya. Harusnya namanya Superboy, kan? Namun
ternyata rekan saya yang sering terlihat serius itu tidak putus asa. Dia
meletakkan berkeping-keping VCD itu di dalam laci saya, laci tempat pekerjaan
paling penting saya letakkan. Kebayang, gak, sih? Di tempat berlabel “MUST DO”
ada banyak VCD film seri Smallville.
Akhirnya, saya pun menonton film
seri itu. Ternyata, Supermannya gak kecil-kecil amat. Udah gede juga. Usia
remaja gitu, lah. Sudah mulai ganteng hehehe… Maka mulailah berkeping-keping
VCD itu menemani saya selama beberapa malam.
Setelah itu, Superman menjadi salah
satu bahan obrolan kami. Selain membahas masalah omset, gross profit, bes buy dan shrinkage, kami juga membahas apa yang
terjadi di Smallville. Obrolan kami menjadi lebih bersemangat dan agak
kekanak-kanakan. Masing-masing kami saling memuji kehebatan Superman. Biasanya
obrolan mulai berganti topik ketika saya mulai memuji kegantengan Clark Kent,
si Superman. Partner saya jadi rada eneg dan sering mengalihkan topik menuju
Planet Krypton. {ST}