Ketika
mendengar tentang menu sarapan mewah, kebanyakan kenalan saya langsung
terbayang tentang menu sarapan di hotel berbintang 5. Makanan yang posrsinya
tidak terlalu banyak dan ditata demikian cantiknya sampai tidak tega rasanya
untuk memakannya.
Khusus untuk
pertengahan September 2013 ini, bukan itu yang dimaksud dengan sarapan mewah.
Menu sarapan kami ini biasa saja di waktu-waktu sebelumnya. Menu ini baru
menjadi mewah karena kelangkaannya.
Menu sarapan kami adalah orek tempe.
Makanan yang biasanya selalu ada di setiap warteg di seluruh penjuru dunia ini
menjadi langka karena mahalnya harga kedelai. Ditambah pula dengan mogok
produksinya beberapa produsen tempe dan tahu. Makin langkalah tempe dan tahu di
pasaran. Kalaupun ada, harganya mahal. Bukan harga yang menjadi standar di
warteg.
Orek tempe adalah lauk yang menemani
telur balado dan bakwan dalam menu kami. Seorang teman yang berulang
tahunmembawakannya untuk kami nikmati bersama. Kami berkumpul bersama untuk
menikmati makanan mewah yang baru kami sadari saat ini, ketika keberadaannya di
pasaran makin langka. {ST}