Saat musim hujan seperti ini, sering kali hujan lebt membuat kita lumpuh. Hujan lebat dengan angin kencang membuat jalan tergenang dan susah untuk melaluinya. Hujannya sendiri pun sering membawa akibat kurang nyamannya kondisi badan.
Waktu kecil dulu, sebagai anak kecil yang selalu ingin tahu, saya sangat senang ketika hujan datang. Ibu saya, setelah melihat kelakuan anaknya yang sering menadahkan tangan menampung air hujan, akhirnya membebaskan anak-anaknya untuk mandi hujan. Permainan yang sangat menyenangkan.
Di rumah masa kecil saya, di Kota Sampit, Kalimantan Tengah, mandi hujan tidak hanya mengandalkan guyuran hujan yang jatuh dari langit. Air yang menjadi bahan permainan juga adalah yang sudah jatuh ke bumi. Air yang membentuk kubangan di kebun, yang tertampung di drum dan juga air yang jatuh dari talang.
Air yang jatuh dari talang menjadi permainan tersendiri. Beberapa talang di rumah dipasangi rantai, di bagian bawah rantai diletakkan drum atau bak penampung. Rantai itu gunanya untuk mengarahkan air itu langsung ke drum. Dengan bobotnya yang berat, rantai itu tidak mudah tergoyangkan oleh angina.
Rantai inilah yang menjadi salah satu bahan permainan kami, saya dan kakak laki-laki saya. Kalau hujan yang turun belum terlalu deras, maka air akan mengalir mengikuti alur rantai. Kami sering membelok-belokkan rantainya, maka airpun ikut mengalir mengikuti bentuknya. Aliran air yang tidak biasa itu menjadi kesenangan tersendiri bagi kami 2 orang anak kecil yang basah kuyup itu.
Lain halnya bila hujan turun sangat deras, mau diapakan bagaimanapun juga rantainya, air tetap saja jatuh ke bawah. Maka kamipun mencari permainan hujan model lainnya.
Melihat kembali sebuah talang dengan rantai terpasang saat sekarang ini, pastinya mengembalikan ingatan pada kenangan masa kecil dulu, dimana hujan adalah suatu berkat yang dinanti-nantikan. {ST}