Ketika
mendengar kata “galon”, yang terbayang oleh saya adalah galon untuk menampung
air minum. Demikian juga ketika saya mendengar kata galon di Kabanjahe. Dugaan
itu bertambah kuat karena di dekat situ ada tempat pengolahan air galon merk
Aqua, yang dikelola oleh PT Tirta Sibayakindo.
Ternyata,
yang dimaksud dengan galon di kota ini bukanlah galon, si botol berisi air
minum 19 liter itu. Galon yang dimaksud di sini adalah SPBU alias pom bensin.
Aneh, kan? Entah dari mana asalnya. Saya juga belum bisa menemukan jejak si
galon.
“Galon”
juga semacam kata sandi kalau mau naik angkot. Kebetulan tempat saya tinggal
selama di Kabanjahe tidak jauh dari satu-satunya SPBU di kota itu. Bila si
abang supir mengiyakan ketika kita menyebut kata “galon”, maka angkot itu boleh
dinaiki. Kalau dia menggeleng, artinya harus mencari angkot yang lain. Angkot
di kota ini tanpa nomor kode. Untuk sampai ke tujuan, kita harus menanyakan
tujuan kita ke supirnya. {ST}