Ketika seorang teman menanyakan tentang rumah singgah kanker yang banyak
pasien anaknya, saya langsung teringat pada rumah singgah YKAKI. Rumah singgah
yang berlokasi di Jalan Percetakan Negara IX ini memang khusus untuk membantu
anak-anak pengidap kanker yang sedang rawat jalan.
Sebelumnya,
saya pernah berkunjung ke tempat ini dan menjadi sangat terkesan. Seperti juga
kejadian mengesankan lainnya, biasanya saya selalu mencatatnya. Sebagian besar
catatan itu ada di blog ini. Setelah saya cari-cari, saya tidak menemukannya di
blog. Ternyata saat itu saya membuat tulisan di Kidnesia, sebagai laporan resmi
saya.
Dari Seluruh Negeri
Rumah
singgah ini diperuntukkan bagi anak-anak yang sedang rawat jalan untuk
pengobatan kanker dari seluruh Indonesia. Anak-anak dari berbagai daerah di
seluruh negeri itu datang ke Jakarta karena pengobatan untuk kanker masih
terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta. Rumah singgah YKAKI di Jalan
Percetakan Negara ini dimaksudkan untuk menampung pasien yang berobat di RS
sekitarnya, ada RSCM, RS St Carolus dan RSPAD Gatot Subroto.
Umumnya, pengobatan kanker memerlukan
waktu yang lama, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Seperti kemoterapi
yang dilakukan berkala, anak-anak itu hanya dapat tinggal di rumah sakit ketika
terapi dilakukan, ketika cairan kemoterapi diberikan. Selebihnya, mereka
diminta tinggal di tempat lain. Selain untuk gantian penggunaan tempat dan
fasilitas dengan pasien lain, menghemat biaya menginap di RS, juga penting supaya
anak-anak itu tidak bosan.
Berawal dari Kisah Kasih Seorang Ibu
Rumah singgah ini adalah salah satu
fasilitas yang dapat membantu meringankan beban. Di rumah singgah ini
disediakan tempat tinggal yang layak dan juga tempat bermain. Ibu Ira Soelistyo
yang menggagas adanya rumah singgah ini. Beliau terinspirasi dari rumah singgah
yang pernah ditempatinya ketika dia mengantarkan anaknya untuk berobat ke
Belanda. Bu Ira juga memiliki anak yang terkena kanker. Saat itu, dia dan
keluarganya merasa sangat terbantu dengan adanya rumah singgah itu.
Perlahan namun pasti, Bu Ira
membangun rumah singgah untuk anak-anak pengidap kanker dan keluarganya.
Berawal dari rumah petak yang hanya dapat menampung 5 orang anak, sekarang
sudah menjadi bangunan 2 lantai. Di tempat ini, tempat menginap yang layak
tidak hanya untuk seorang anak, tapi juga untuk seorang pendampingnya. Saat
ini, rumah singgah ini dapat menampung 28 orang anak plus pendamping.
Tempat Tinggal, Tempat Belajar, Tempat Bermain
Selain
tempat tinggal, di rumah singgah ini anak-anak penderita kanker itu juga dapat
belajar dan bermain. YKAKI menyediakan guru privat yang mengajarkan pelajaran
yang sama seperti di sekolah. Diharapkan, ketika tiba waktunya bagi anak-anak
ini untuk kembali ke sekolah, mereka tidak ketinggalan pelajaran.
Tinggal di
rumah yang sama dengan anak-anak sebaya, tentunya lebih menyenangkan untuk
bermain. YKAKI menyediakan beberapa fasilitas permainan yang dapat dimainkan
secara individu ataupun berkelompok. Ada juga buku-buku bacaan untuk anak-anak.
Buku dan mainan ini ditempatkan dalam suatu tempat yang rapi dan tidak
berserakan kemana-mana.
Keluarga Besar
Di rumah
ini, yang merasakan semangat kekeluargaan tidak hanya anaknya, tapi juga orang
tua pendamping si anak. Seperti juga umumnya rumah tangga dalam setiap
keluarga, umunya ada pembagian tugas. Demikian juga yang terjadi di sini, ada
pembagian tugas untuk membersihkan kamar mandi, mengurusi jemuran dan juga
membersihkan halaman.
Anak-anak
kecil yang berstatus pasien juga diberi tanggung jawab untuk membersihkan dan
merapikan mainannya. Dengan demikian mereka juga bisa belajar tumbuh sebagai
orang yang bertanggung jawab.
Bernyanyi Bahagia
Seperti juga
anak-anak kecil di seluruh bumi dan sepanjang abad, anak-anak penghuni rumah
singgah ini juga terlihat berbahagia bila bernyanyi bersama. Saya sangat
bersyukur bisa menyaksikan atraksi mereka. Atraksi ini lebih dari sekedar
nyanyian. Mereka juga menari riang. Bahkan ada juga pembacaan puisi. Saya
sangat terhibur melihat keceriaan mereka. Semoga mereka juga dapat saling
menghibur dan saling menguatkan dalam perjuangan hidup menghadapi kanker. {ST}