Di bandara selalu ada kain berbentuk
tabung bolong yang dikaitkan di tiang. Benda ini gunanya sebagai penunjuk arah
angin yang sedang bertiup. Saya tidak tahu namanya apa. Namun saya mengingatnya
sebagai celana Om Min.
Nama dan kegunaan benda itu sudah
menjadi pertanyaan saya sejak kecil. Saya menanyakannya kepada Om Min, tetangga
kami. Om Min yang bernama lengkap Suratmin ini memang sering menjadi teman
bermain saya. Dia mengelola kebun yang menjadi tempat favorit saya.
“Ooo... Itu sepertinya celana,”
jawab Om Min saat saya menanyakan tentang bendera berkibar di bandara itu.
“Celana Om Min, ya?” tanya saya
polos.
“Iya,” jawabnya singkat.
Saya ingat, saat itu saya tertawa
mendengarnya. Membayangkan celana Om Min dikibarkan seperti bendera di bandara
adalah sesuatu yang lucu. Saya tidak bertanya lagi karena sudah mendapatkan
jawaban. Saya juga sudah tahu apa guna celana. Jadi sejak saat itu Om Min
terbebas dari pertanyaan saya tentang benda itu.
“Celana Om Min” ini menjadi
perhatian saya saat mendarat di Bandara Tjilik Riwut. Setelah sekian lama, saya
baru melihat benda ini lagi. Padahal saya cukup sering bepergian dengan pesawat
terbang, yang tentunya melewati bandara. Sampai sekarang saya belum tahu apa
nama sebenarnya dari benda yang saya kenal sebagai “celana Om Min” ini. {ST}