Hari
Kamis pagi, 19 Januari 2017, rumah kami dihebohkan oleh berita kebakaran di
Pasar Senen. Kebakaran itu diwartakan di TV dan juga dari mulut ke mulut. Pasar
besar yang letaknya tak terlalu jauh dari rumah kami itu cukup akrab dengan
kehidupan kami. Kami cukup sering ke sana untuk membeli bahan pangan segar.
Ini bukanlah kali pertama pasar ini terbakar. Dalam
kenangan saya, pasar ini sudah beberapa kali terbakar. Kebakaran yang terakhir
membuat kacau los daging. Penjahit langganan Mamah juga harus pindah karena
kios tempatnya berkarya ikut terbakar. Kebakaran-kebakaran sebelumnya pernah
menimpa bagian lainnya. Tempat jual baju bekas dan bagian onderdil mobil juga
pernah.
Kebakaran yang terjadi sejak pukul 4 subuh itu tidak
langsung tertangani. Kebakaran sudah keburu menjalar. Petugas pemadam kebakaran
tidak dapat langsung memadamkannya. Mobil-mobil pemadam kebakaran berdatangan
dari segala penjuru. Adanya mobil-mobil itu menambah kemacetan daerah Senen
yang biasanya pun sudah cukup padat.
Saya yang saat itu pergi ke kantor menggunakan mobil,
terpaksa mengambil jalan lain supaya tidak terjebak kemacetan di daerah Senen
itu. Saya mengambil jalan lewat Paseban kemudian belok ke Kramat Raya. Dari
kejauhan saya dapat melihat asap hitamnya yang membubung.
Saat
pulang ke rumah malam harinya, saya juga melewati daerah Senen. Makin dekat ke
Senen, makin banyak kendaraan pemadam kebakaran. Kendaraan-kendaraan berwarna
merah itu ada yang parkir di dekat sungai. Sudah dapat diduga bahwa kendaraan
itu sedang mengisi muatannya. Asap masih mengepul dari bangunan pasar itu.
Menurut pengemudi yang mengantar saya saat itu, sorenya masih ada bara api yang
terlihat dari bangunan Pasar Senen.
Selain
kendaraan pemadam kebakaran, ada banyak pula kendaraan pribadi yang parkir di
tepi jalan mengarah ke Pasar Senen. Saya menduga itu adalah mobil-mobil para
pemilik kios yang datang dan mencoba menyelamatkan barang dagangannya.
Hari
Minggu, saat saya melewati daerah Senen, sudah tidak banyak lagi kendaraan
pemadam kebakaran yang berwarna merah itu. Kendaraan pribadi masih banyak
terlihat. Kali ini kelihatannya diatur seperti tempat parkir. Selain itu ada
pula beberapa pedagang yang memajang dagangannya di pinggir jalan.
Dari
berita online yang yang saya baca, para pedagang yang berjualan di pinggir
jalan itu menjual barang dagangan mereka yang berhasil diselamatkan. Ada juga
yang kehilangan seluruh barang dagangannya. Kerugian yang dihasilkan oleh
kebakaran itu sampai saat ini masih belum bisa diperhitungkan secara pasti.
Semoga saja mereka mendapatkan rezeki pengganti yang telah hangus terbakar itu.
Semoga saja Pasar Senen dibangun kembali menjadi pasar yang lebihbaik dan tidak
rawan terbakar. {ST}