Pernah mendengar kulit mulus perempuan Dayak? Pernah juga terheran-heran bagaimana mungkin bisa ada kulit mulus di tengah cuaca panas terik di sekitar garis khatulistiwa? Sang Pencipta telah menciptakan tempat tinggal dan lengkap dengan perlengkapannya, termasuk juga si putih pembuat kulit mulus ini.
Untuk menjaga kulit tetap putih dan mulus, perempuan Dayak menggunakan bedak dingin (kasai). Bedak ini bukanlah bedak bubuk atau padat dengan kemasan cantik. Cara pemakaian bedak ini hampir seperti masker. Bedak ini terbuat dari tepung beras yang dihaluskan dan dicetak menjadi bentuk bulat atau pipih. Bila akan digunakan, bedak ini dicampur dengan air secukupnya, kemudian dibalurkan ke muka hingga kering.
Beras sebagai bahan utama bedak ini telah teruji keampuhannya untuk menjaga kesehatan kulit. Saat ini, aneka kosmetik modern menggunakan bahan yang sama dan menjadi daya jual tersendiri.
Selain beras, dalam membuat bedak dingin dicampurkan juga beberapa bahan lain. Ada yang mencampurkan rempah-rempah, bunga dan daun-daunan. Salah satu daun yang dicampurkan di dalamnya adalah daun papilak.
Daun ini pada saat masih muda berwarna putih cemerlang. Warna putihnya memantulkan sinar lebih banyak dibandingkan sekitarnya yang hijau. Dengan adanya tambahan daun ini diharapkan perempuan yang memakainya juga tampil putih cemerlang. Harapan itulah yang menjadi kenyataan yang dapat dilihat pada kulit halus mulus perempuan Dayak. {ST}
Daun ini pada saat masih muda berwarna putih cemerlang. Warna putihnya memantulkan sinar lebih banyak dibandingkan sekitarnya yang hijau. Dengan adanya tambahan daun ini diharapkan perempuan yang memakainya juga tampil putih cemerlang. Harapan itulah yang menjadi kenyataan yang dapat dilihat pada kulit halus mulus perempuan Dayak. {ST}