Setelah sekian lama berniat untuk
berolahraga rutin, akhirnya saya ikut kelas zumba. Kelas perdananya adalah hari
Rabu, 3 Februari 2016. Latihan perdana ini dimulai lebih awal 15 menit karena
akan ada foto bersama sebelumnya. Seharusnya, dan seterusnya, latihan akan
dimulai pukul 18.30 WIB.
Saya belum pernah sama sekali ikut
kelas zumba. Saya juga belum tahu, zumba itu gerakannya seperti apa. Gambar
yang saya dapatkan pada saat browsing internet tidak terlalu membantu. Saat itu
saya berniat untuk mencari videonya supaya bisa mendapatkan gambaran. Namun
niat itu terlupakan sampai akhirnya tibalah kelas perdana zumba.
Pada kelas perdana ini, saya
mengenakan kaos dan legging pendek. Legging saya itu sudah lama, sudah agak
melar karetnya. Biasanya saya gunakan di rumah saja. Rasanya agak aneh juga
mengenakan “celana rumah” di tempat yang banyak orangnya. Kelas zumba ini
diikuti oleh lebih 100 orang. Kebanyakan pesertanya adalah cewek-cewek yang
bekerja di gedung tempat saya bekerja.
Kami, ratusan cewek-cewek itu
mengikuti instruktur yang bergerak di atas podium. Gerakannya sangat dinamis.
Saya sampai kesulitan untuk mengikuti gayanya. Setelah melihat-lihat orang
lain, ternyata yang kesulitan mengikuti gerakannya tidak hanya saya. Banyak juga
yang berjuang mengikuti gerakan instruktur dan terlambat ganti gerakan.
Setelah 1 jam bergerak-gerak,
keringat mengucur sangat banyak. Padahal ruangan tempat zumba itu dilengkapi
dengan pendingin udara. Ruangan ini biasanya juga menjadi ruangan paling dingin
di gedung ini (selain kulkas tentunya). Badan terasa segar namun sedikit pegal.
Esok paginya, badan saya terasa
sakit dan pegal. Rasa pegal itu tidak hanya terasa pada kaki, tapi sekujur
tubuh. Itu akibat tidak terbiasa berolahraga. Saya bangun dari tempat tidur
dengan sedikit ogah-ogahan. Rasanya kepingin tidur saja sampai pegalnya hilang.
Akhirnya saya memaksa diri untuk bangun dan mandi. Rasa sakit dan pegal itu
perlahan menghilang saat digunakan untuk bergerak. {ST}