Museum
Ullen Sentalu terletak di lereng Gunung Merapi. Museum ini menampilkan budaya
Jawa, baik dari Yogyakarta maupun Surakarta. Museum ini mengabadikan sebagian
kecil dari Kerajaan Mataram yang dalam sejarahnya terbagi menjadi 4:
Yogyakarta, Surakarta, Mangkunegara, dan Paku Alam.
Nama Ullen Sentalu adalah singkatan
dari bahasa Jawa, yaitu ulating blencong
sejatine tataraning lumaku. Artinya nyala lampu blencong merupakan petunjuk
manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan. Blencong adalah lampu minyak yang
digunakan untuk pertunjukan wayang kulit. Cahayanya menerangi kisah hidup
wayang yang diperankan.
Tiket untuk memasuki museum ini
tidak terlalu mahal, namun cukup mahal bila dibandingkan dengan museum lainnya.
Harga tiket masuk untuk dewasa Rp 30.000, untuk anak-anak Rp 15.000. Dalam
tiket ini sudah termasuk pemandu wisata dan minuman ringan di akhir tur.
Museum ini dibagi menjadi beberapa
ruangan dan bangunan. Ada juga lorong-lorong yang berada di luar bangunan. Petugas
pemandu wisata akan menmebawa pengunjung menjelajah museum unik ini. Di
beberapa tempat, pemandu wisata akan berhenti dan menjelaskan tentang sesuatu.
Lukisan, tulisan, dan juga pakaian menjadi bagian dari sejarah yang diceritakan
dengan lancar oleh sang pemandu.
Pada bagian dalam museum ini tidak
diperkenankan untuk mengambil foto. Beberapa museum memang memiliki kebijakan
seperti itu. Saya dan teman-teman menghormati kebijakan ini dengan tidak
mengambil foto walaupun sebenarnya kesempatannya ada.
Di akhir tur singkat itu, pengunjung
mendapatkan minuman ringan khas Jawa, ada rasa jahe dan serainya. Tak jauh dari
tempat perhentian akhir ini, kami memasuki area boleh berfoto. Spot foto yang
ada di blog ini adalah satu-satunya lokasi bagi kami untuk berfoto bersama. {ST}