Buku ini
menceritakan tentang perjuangan Merry Riana, seorang pejuang muda melewati
masa-masa yang tidak mudah. Merry, yang awalnya adalah mahasiswi pas-pasan, bahkan
berkekurangan, berhasil menjadi kaya raya dan mendapat jutaan dolar.
Merry
adalah seorang WNI keturunan Tionghoa yang merantau untuk sekolah si Singapura.
Situasi tanah air setelah kerusuhan Mei 1998 membuat orang tuanya memutuskan
untuk mengirimkannya ke luar negeri demi alasan keamanan.
Dengan
pinjaman pendidikan yang awalnya terlihat dapat menjamin hidup, dia pergi ke
Singapura untuk kuliah. Namun ternyata, dana pinjaman itu tidak mencukupi untuk
dapat hidup layak. Dengan sejumlah kecil uang itu, Merry harus berjuang, bahkan
untuk kebutuhan paling dasar, makan.
Di
sana, Merry bertemu dengan Alva, seorang teman senasib yang di kemudian hari
menjadi suaminya. Alvalah yang menemani dalam perjuangannya untuk hidup. Tidak
hanya menemani, tapi juga memberi semangat dan mengingatkan supaya tidak undur
diri.
Perjuangan Menjadi Sarjana
Tahun-tahun
menempuh pendidikan sarjana tidaklah semudah yang pernah Merry bayangkan dulu.
Kekurangan uang dan bobot pelajaran yang banyak membuatnya harus berjuang
mati-matian menyelesaikan semester demi semester kuliahnya. Dia harus bekerja
untuk mencar tambahan penghasilan dan mencukupi hidupnya.
Di
semester-semester akhir, Merry mengikuti program magang untuk mengetahui dunia
kerja yang diharapkan akan menjadi jalan hidupnya kelak. Saat magang inilah
proses mengambil keputusan untuk masa depan berlangsung. Ketika melihat para
pegawai yang telah bekerja bertahun-tahun dengan penghasilan yang tidak terlalu
besar, Merry bertekad untuk penjadi pengusaha. Dia tidak akan dapat mencapai
kebebasan finansial bila hanya terus-terusan mengandalkan gaji sebagai pegawai.
Sarjana yang Membelot
Keika
hari kelulusannya tiba, orang tua Merry datang ke Singapura untuk merayakannya.
Dengan lulusnya Merry ini, dia diharapakan dapat segera bekerja dan perlahan
namun pasti melunasi pinjaman pendidikannya. Namun, bukanlah itu yang menjadi
rencana Merry. Dia sudah mantap untuk menjadi pengusaha, berwiraswasta.
Ibunya sangat
kaget dengan pilihan yang Merry ambil. Pilihan tanpa kepastian itu menghasilkan
ketidaksetujuan. Perjuangan menjadi tambah berat tanpa restu orang tua. Namun,
di situlah tekad Merry diuji.
Terus Berjuang dan Tak Menyerah
Dari
segala macam usaha yang dicobanya, Merry menetapkan pilihannya pada produk
keuangan. Di Singapura, penjual produk keuangan bisa memasarkan beberapa produk
sekaligus, bisa berupa asuransi, deposito, kartu kredit, dll. Suatu peluang
yang cukup menggiurkan. Peluang inilah yang diambil oleh Merry dan Alva.
Ternyata
teori peluang itu tidaklah semudah kedengarannya. Merry yang tidak mengenal
banyak orang harus melakukan ekstra usaha untuk bisa mendapatkan nasabah.
Stasiun, terminal, halte dan aneka tempat umum menjadi tempatnya berusaha.
Berbagai penolakan dirasakan oleh orang yang berlalu lalang.
Usaha
yang terus menerus dan tak kenal lelah itu akhirnya membuahkan hasil. Merry dan
Alva mendapatkan nasabah yang akhirnya membuat mereka mendapatkan 1 juta dolar
dalam usia yang masih muda.
Buku
ini mengisahkan tentang semangat pantang menyerah pada keaadaan. Buku ini juga mengisahkan
perjuangan untuk mendapatkan kehidupanyang lebih baik. Dan akhirnya, buku ini
juga mengingatkan untuk selalu berbagi bila sudah menerima berkat. {ST}