Di Palangkaraya ada tradisi
menjelang Paskah. Pada hari Sabtu sebelum Minggu Paskah, orang-orang Kristen di
kota ini berziarah ke makam keluarganya. Seperti umumnya ziarah, mereka
menaburkan bunga dan menyalakan lilin. Yang berbeda, mereka menunggui makam
sampai subuh menjelang. Kemudian dilanjutkan dengan kebaktian subuh. Paskah
Subuh. Tradisi ini sepertinya hanya ada di kota ini.
Taman pemakaman Kristen ada di
beberapa tempat. Taman pemakaman paling tua terletak di dekat pasar. Setelah
pemakaman ini penuh, maka pemakaman berikutnya ada di Jalan Tjilik Riwut
kilometer 2,5. Pemakaman ini dibuka sejak tahun 1980-an. Sekarang, taman
pemakaman ini pun telah penuh. Pemakaman Kristen kemudian ada di Jalan Tjilik
Riwut KM 12.
Pada malam Paskah tahun 2016, saya
ada di Palangkaraya. Saya dan Papah menyempatkan diri untuk datang ke pemakaman
KM 2,5. Kami berniat ziarah ke makam beberapa orang keluarga kami. Ada 2 orang
kakak Papah yang dimakamkan di sini.
Kami datang sudah dengan
perlengkapan ziarah seperti bunga tabur dan lilin. Kalaupun tidak membawa, kami
dapat membelinya. Di sekitar pemakaman ini, ada banyak penjual keperluan
ziarah. Tidak hanya keperluan ziarah. Di tempat ini juga banyak yang menjual
barang-barang lainnya. Ada juga yang menjual makanan dan mainan. Ramainya sudah
seperti pasar malam.
Para penjual itu ada yang datang
dengan gerobak, banyak pula yang menggelar dagangannya. Untuk penerangannya
tidak hanya lilin dan lampu remang-remang, lo. Ada cukup banyak yang membawa
genset. Taman pemakaman itu benar-benar meriah. Anak-anak kecil yang bermain
dengan ceria membuatnya benar-benar seperti pasar malam. {ST}