Di
dekat rumah kami, dibuka sebuah kopitiam baru. Pemilik kopitiam ini adalah
seorang yang terkenal di bidang kuliner. Nama besarnya juga turut mempromosikan
kopitiam yang dimilikinya ini. Kami, saya dan teman-teman maksudnya, yang juga
gemar nongkrong di kopitiam, kerap juga emndatangi tempat ini.
Bagi
saya, berkunjung ke kopitiam gunanya adalah meminum kopi. Untuk makanan dan
aneka camilan, tiu bukanlah yang utama. Biasanya saya lebih memilih camilan
karena jam nongkrong di kopitiam memang bukan di jam makan. Karena itu, saya
jarang memesan makanan berat di kopitiam.
Ada
kalanya, saya tiba di kopitiam di jam menjelang makan siang. Maka saya pun
memilih makanan berkuah untuk menemani saya minum kopi. Bagi orang seperti
saya, sangat berbahaya bia meminum kopi dengan perut yang kosong. Asam lambung
saya bisa meningkat tajam dan membuat masalah baru lagi. Nah, setiap kali saya
emmesan makanan di kopitiam, selalu saja rasanya tidak enak. Entah hambar,
entah kurang bumbu, kurang panas, dll.
Karena
terlalu sering emndapatkan makanan yang kurang enak dan tidak sesuai dengan
harganya, say sering kali mengisi perut dengan makanan lain selain yang dijual
di kopitiam itu. Tak jarang, say amampir dulu ke tempat makan lain, tempat
makan yang menjual makanan enak walaupun tidak nyaman untuk nongkrong dan
ngobrol. Khusus di kopitiam dekat rumah, biasanya saya mampir dulu ke penjual
bakso yang letaknya tidak jauh dari situ, bakso Tamsol. {ST}