Museum Komodo dan Taman Reptilia Indonesia lebih dikenal dengan Museum Komodo saja. Dikatakan Museum Komodo karena bangunan yang mendominasi area museum ini memang berbentuk komodo, fauna langka yang hanya ada di Pulau Komodo itu.
Sebagai sebuah bangunan, tentu saja gedung ini jauh lebih besar dibandingkan dengan komodo sebenarnya. Sosok bangunan berwarna gelap yang menjulang itu sekilas mirip dengan dinosaurus di Jurassic Park. Nah, museum yang ini berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, bukan di Taman Jurassic. Komodo sebagai reptil terlangka di Indonesia, memang layak mendapatkan penghormatan menjadi inspirasi museum ini.
Harga tiket masuk museum ini cukup mahal bila dibandingkan dengan museum lainnya. Rp 10.000,-. Biaya mahal ini bisa dimaklumi karena apa yang ada di sini adalah makhluk hidup yang perlu biaya untuk makan dan pemeliharaan. Tidak seperti museum lainnya yang menyimpan benda purbakala yang tidak akan protes walaupun terlupa.
Area museum ini terbagi 2 bagian: di luar ruangan (outdoor) dan di dalam ruangan si komodo (indoor). Pengunjung akan diarahkan ke area luar dulu sebelum memasuki tubuh komodo.
Sebelah Luar Komodo
Makhluk-makhluk pertama yang menyambut kita adalah buaya dan kura-kura. Hewan-hewan ini bertempat tinggal di kolam dengan pembatas dari kaca tebal. Pengunjung disarankan tidak mengetuk-ngetuk pagar pembatas ini karena buaya pernah dilaporkan bergerak seperti menerkam yang membuat anak-anak ketakutan.
Tak jauh dari kolam buaya, terdapat kandang-kandang tertutup yang dihuni oleh ular dan katak. Kandang-kandang sejenis terdapat di beberapa tempat, umumnya berisi aneka ular, mulai dari yang tidak berbisa sampai sangat berbisa. Penyu juga ada yang menghuni kandang ini, antara lain penyu bermulut babi.
Di salah satu ‘kaki’ komodo raksasa, terdapat kolam yang berisi kura-kura buaya. Binatang ini adalah kura-kura dengan punggung seperti buaya. Dia hanya ada satu-satunya di tempat ini, dan menghuni kolamnya sendirian.
Kura-kura adalah binatang terbanyak yang ada hampir di semua kolam. Kolam-kolam yang terlihat hanya terisi batu-batu pun ternyata berisi kura-kura dengan punggung menghijau lumutan.
Komodo, yang menjadi maskot dari museum ini, berada di sisi paling belakang dari area museum. Komodo yang ada hanya seekor dan terlihat lemas dan kesepian di dalam kandangnya. Papan petunjuk menuju kandangnya termasuk yang paling jelas dibandingkan dengan yang lainnya.
Tak jauh dari kandang komodo, ada tempat dimana pengunjung bisa berfoto bersama ular yang dikalungkan di leher. Pada hari libur, area ini yang paling ramai dikunjungi. Ular dan beberapa reptil lain yang (katanya) jinak, bisa diajak berfoto bersama.
Iguana memamerkan tubuh uniknya di kandang dekat area foto bersama satwa. Dari posenya yang menghadap samping dan mendekat ke pagar, menunjukkan dia juga mau difoto, dengan ataupun tanpa model berwujud manusia.
Kedua sisi luar bangunan berbentuk komodo itu hampir sama simetris. Kolam-kolam didominasi oleh kura-kura. Kandang-kandang didominasi oleh ular. Beberapa kandang ada yang kosong karena penghuninya mati dan belum ada gantinya.
Jeroan Komodo
Jeroan atau bagian dalam bangunan berbentuk komodo itu dimulai dari pintu kaca berwarna gelap di bagian perut. Saat pintu itu dibuka, maka dimulailah kisah tentang fauna Indonesia, tidak hanya reptil.
Bangunan dalam museum ini terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 menampilkan hewan-hewan yang hidup di air dan daratan. Bagian atas terdiri dari hewan-hewan bersayap seperti burung dan kelelawar.
Di pinggiran ruangan lantai 1 terbagi menjadi beberapa diorama tentang fauna di Indonesia mulai dari hewan-hewan yang hidup di air. Hewan air digambarkan dari hewan bertubuh lunak, kerang-kerangan, kepiting dan ikan-ikanan. Dilanjutkan dengan hewan-hewan kecil penghuni daratan. Di bagian tengah terdapat diorama besar yang menggambarkan hutan tropis dengan aneka binatang besar. Ruangan tengah ini berbentuk elips dan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke tempat pintu masuk berada.
Di dekat pintu masuk, ada tangga yang menuju lantai 2. Di ujung tangga lantai 2 ada petunjuk tentang hewan-hewan bersayap yang ditampilkan. Tujuan sebelah kanan, menggambarkan burung-burung khas dari timur ke barat Indonesia. Tujuan sebelah kiri menggambarkan burung-burung menurut habitatnya yang terbagi menjadi daerah pantai, rawa, sawah,lapangan, kebun, hutan dan gunung.
Pada sat kunjungan ke bagian dalam komodo ini, baterai kamera kehilangan dayanya sampai tidak bisa dinyalakan lagi. Jadi kalau penasaran dalamnya seperti apa, silahkan kunjungi sendiri.