Kembang api sering digunakan dalam
kemeriahan perayaan, termasuk ketika tahun baru. Saat angka tahun berganti,
kembang api sering terlihat di langit malam yang gelap. Pancaran sinarnya
gemerlap. Itu pula yang terjadi pada saat pergantian tahun memasuki tahun 2016
ini. Saya termasuk orang yang suka memandang keindahan kembang api.
Saya pernah bertemu dengan seseorang
yang menasihati anaknya supaya tidak bermain kembang api. Menurutnya kembang
api itu adalah mainan orang pemeluk agama tertentu yang dapat dikatakan kafir.
Entahlah ibu itu sadar atau tidak yang dia sebut agama kafir itu adalah agama
saya. Saya yang memang ogah membahas soal agama dan kepercayaan saat itu diam
saja, malas berdebat. Mulut saya memang diam, tetapi pikiran saya tidak.
Buktinya adalah tulisan ini. Kalo enggak kepikiran tentunya enggak akan mungkin
keluar menjadi tulisan.
Di negeri ini, memang ada kelompok orang
yang selalu memandang segala sesuatu dari sudut agama. Tentu saja agamanya lah
yang (dianggap) paling benar. Sementara segala sesuatu yang tidak benar dan
tidak baik, dianggap berasal dari agama lain. Saya kadang-kadang sampai
mengernyitkan dahi kalau mendengar yang seperti ini. Bukankah semua agama itu
memiliki nilai-nilai kebaikan, ya? Kenapa enggak salahkan setan, iblis, jin,
atau makhluk gaib lainnya? Rasa-rasanya hampir setiap agama memiliki tradisi
untuk berperang dengan makhluk-makhluk seperti ini.
Ada yang mengatakan membakar kembang
api artinya membakar uang. Bisa dikatakan benar juga, sih. Uang memang
diperlukan untuk pengadaan kembang api. Kembang api gunanya memang hanya untuk
menghibur. Kalau masih ada keperluan lain, membakar kembang api memang dapat
dikatakan tidak ada gunanya sama sekali.
Terlepas dari ada gunanya atau
tidak, kehadiran kembang api di dunia ini bukan karena tradisi agama tertentu.
Kembang api ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang juru masak di Cina.
Juru masak itu tak sengaja mencampur 3 bubuk hitam yang kemudian dinamakan
mesiu, si bubuk peledak. Mesiu sebagai bahan hiburan kemudian berkembang pesat
di Eropa. Mesiu juga digunakan sebagai senjata. {ST}