Warna ungu biasanya disukai oleh
cewek-cewek imut dan perempuan yang lembut. Bagi saya, warna ungu mengingatkan
pada almarhumah Eyang saya yang menggemari warna ini. Saya sendiri pernah agak
suka di waktu kecil dulu. Lama-lama, rasa sukanya hampir sama saja seperti
warna yang lainnya.
Sepertinya penggemar warna ini tidak
terlalu banyak. Warna yang berasal dari campuran merah dan biru ini tidak
terlalu banyak digunakan di tempat-tempat umum. Warna ungu hampir selalu
digunakan hanya untuk barang-barang pribadi saja. Karena itu, ketika melihat
sebuah bangunan bercat ungu, saya langsung tertarik.
Ketika melihat bangunan ini dari
jauh, saya langsung saja menuduh, “Pasti yang punya bangunan itu cewek, deh!”
Dalam benak saya langsung terbayang wajah Eyang saya ketika masih muda. Bila
punya kesempatan, pasti dia akan mengecat tempat tinggalnya dengan warna ungu.
Saya turun dari kendaraan yang saya
tumpangi untuk melihat lebih jelas bangunan itu. Ternyata memang benar,
warnanya ungu. Yang lebih mengagetkan, bangunan ini ternyata adalah sebuah
kantor. Saya tidak bisa melihat dengan jelas bangunan kantor apakah ini. Namun,
suasana kantornya sangat jelas. Bendera merah putih dan beberapa orang
berpakaian kerja kantoran yang berkeliaran di sekitar gedung ungu itu makin
menguatkan dugaan kalau gedung itu adalah kantor.
Setelah mendakwa gedung ini sebagai
kantor, tuduhan bahwa pemilik gedung ini adalah perempuan tetap masih ada.
Atau, bila ternyata gedung ini milik pemerintah, pasti yang menjadi pemimpinnya
adalah perempuan. {ST}