Senin
pagi tanggal 20 April 2015, saya mendapat undangan liputan di sebuah SDN di
daerah Bendungan Hilir. Ada acara peluncuran kampanye keselamatan di jalan oleh
sebuah perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan organisasi nonprofit.
Yang
menjadi sasaran kampanye keselamatan di jalan ini memang anak-anak. Fakta
menunjukkan kalau 11 % korban kecelakaan di jalan raya adalah anak-anak. Entah anak
itu sebagai penumpang kendaraan, atau juga sebagai pengemudinya. Ya, di negeri
ini anak-anak memang ada yang sudah bisa mengemudikan kendaraan. Mereka juga
sering berkeliaran di jalan raya. Tentu saja tanpa SIM.
Selain
memberikan informasi interaktif tentang keselamatan di jalan raya, pada acara
ini juga diberikan 200 buah helm untuk anak-anak. Anak-anak yang mendapatkan
informasi ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan tempat
tinggalnya. Anak-anak yang bersekolah di sekolah dasar ini diharapkan juga
dapat mengingatkan orang-orang dewasa di sekitarnya yang tidak memerhatikan
faktor keselamatan di jalan.
Saya
sangat mengapresiasi langkah ini. Anak-anak memang sebaiknya mendapatkan
informasi tentang keselamatannya sejak masih kecil. Bila mereka tinggal di
keluarga atau lingkungan yang mengabaikan masalah keselamatan, mereka tidak
akan pernah tahu bagaimana cara hidup yang aman di jalanan.
Anak-anak
sekarang, sepertinya lebih kritis dibandingkan dengan anak-anak generasi
sebelumnya. Anak-anak ini tidak akan segan-segan mengingatkan orang tua yang
melakukan sesuatu yang salah. Anak-anak itu juga tidak segan untuk bertanya
bila ada yang tidak dimengerti. Bila mereka sudah mengerti tentang keselamatan
di jalan, tentunya mereka akan bertanya-tanya ketika bertemu dengan tindakan
yang membahayakan keselamatan.
Contoh
kecilnya soal pemakaian helm untuk pengendara sepeda motor. Masih ada anak-anak
kecil yang tidak menggunakan helm ketika sedang naik sepeda motor bersama orang
tuanya. Kalau mereka tahu bahwa menggunakan helm itu penting untuk melindungi
kepala ketika terjadi benturan, tentu alasan logis itu akan masuk ke dalam
pikiran mereka. Mereka akan bertanya-tanya kepada orang tua yang lalai memberikan
helm kepada anaknya. Orang tua yang diingatkan, semoga saja menjadi lebih
peduli menjaga keselamatan anggota keluarganya yang masih kecil.
Kampanye
ini memang tidak bisa langsung dirasakan dampaknya. Mungkin dampaknya tidak ada
sama sekali karena mereka sudah terbiasa tidak peduli apda keselamatan di
jalan. Mungkin juga dampaknya dapat langsung dirasakan apabila ide ini langsung
melekat dalam pemikiran anak-anak. Mungkin juga dampaknya akan berasa
bertahun-tahun kemudian, ketika anak-anak itu bertumbuh menjadi orang yang
sudah bisa mengemudikan kendaraan sendiri.
Apabila
kampanye seperti ini rutin dilakukan, alhasil akan semakin banyak anak yang
mendapatkan informasi tentang keselamatan di jalan. Ide tentang keselamatan di
jalan akan menjadi populer. Semakin banyak orang yang mengenal dan
melaksanakannya. Dengan demikian nyawa yang menjadi korban keganasan jalanan
semakin berkurang.
Saya
sangat mendukung kampanye seperti ini. Saya dengan rela menjadi juru
kampanyenya melalui tulisan-tulisan saya, termasuk tulisan-tulisan yang ada di
blog ini. Kalau jadi juru kampanye untuk partai politik atau untuk calon
pejabat, ogah. Semoga saja makin banyak orang yang peduli tentang keselamatan
di jalan sehingga makin banyak nyawa yang bisa diselamatkan. {ST}