Kamera
poket berwarna merah ini telah lama menjadi teman setia saya. Kamera poket bermerk
Olympus type SZ-14 itu menemani saya di saat suka dan duka. Saya membawanya ke
mana-mana. Selain mengabadikan hal-hal pribadi, kamera ini juga sering
mengabadikan foto yang kemudian dimuat di media anak tempat saya numpang
berkarya.
Saya
tidak ingat kapan tepatnya saya membeli kamera itu. Rasanya tidak lama sebelum
keponakan saya dibaptis. Perjalanan ke Jogja, tempat pembaptisan keponakan saya
itu, adalah perjalanan pertama yang saya jalani bersama kamera merah saya itu.
Kamera merah ini mengabadikan ribuan gambar dan puluhan video
keponakan-keponakan saya pada saat itu.
Setelah
menggunakannya selama beberapa tahun, saya sudah sangat terbiasa dan merasa
nyaman dengan kamera poket itu. Saya tetap menggunakan kamera ini walaupun saya
membawa kamera canggih dari kantor. Saya dapat memotret dengan cepat saat menggunakan
kamera merah itu.
Saya
sedih sekali saat kamera saya itu rusak. Sebenarnya tidak sepenuhnya rusak.
Hanya layar LCD-nya yang rusak. Kameranya sendiri masih dapat digunakan. Saya
sudah membuktikannya dengan memotret Pantai Losari. Layar itu tidak dapat
menampilkan informasi. Kalau kamera dinyalakan, hanya terlihat layar putih
dengan noda hitam kecil di bagian kanan atas. Bila dilihat sekilas, sepertinya
ada sesuatu yang pecah atau patah di baliknya.
Saya
mengetahui rusaknya kamera saya itu pada saat perjalanan dinas ke Sulawesi
Selatan. Pada saat perjalanan itu, kamera kecil ini saya letakkan di tas yang
sama dengan kamera besar yang saya bawa dari kantor saya. Tas kamera itu
terbuat dari bahan yang cukup aman supaya kamera tidak terbentur dan tidak lembab.
Pada awalnya, kedua kamera itu saya letakkan berdampingan di dalam tas. Namun
ada kalanya saya memasukkan asakl-asalan saja karena terburu-buru. Mungkin saat
itulah kamera poket kesayangan saya itu terbentur kamera besar yang berat itu.
Saya
segera mencari informasi servis kamera merk Olympus, baik secara lisan maupun
lewat internet. Beberapa orang menyarankan saya untuk mengganti saja kamera
saya dengan kamera baru yang teknologinya lebih canggih. Namun saya tetap
mencari informasi untuk servis kamera kesayangan saya ini. Tempat servis
Olympus ada di Jalan Gunung Sahari, Jakarta. Tempat ini tidak terlalu jauh dari
rumah saya. Saya sudah bertekad mau ke sana saat libur.
Tempat
servis itu buka di jam kerja pada hari kerja, Senin sampai Jumat. Pada hari
Sabtu hanya buka sampai jam 1 siang. Hari Minggu tempat itu tutup. Itu artinya
saya hanya punya kesempatan untuk ke sana pada hari Sabtu pagi atau cuti. Jadi
kepikiran mau ganti kamera baru saja. Ditambah pula dengan banyaknya informasi
yang mengatakan kalau biaya servis kamera sering lebih mahal dari harga
kameranya. Jadi galau mau beli kamera baru aja atau tetap berjuang untuk
memperbaiki kamera merah kesayangan ini. {ST}