Sudah
sejak lama ada penjurusan minat di sekolah menengah atas. Penjruusan itu
kemudian akan menentukan masa depan orang tersebut. Entah sejak kapan sistem
ini dimulai, yang jelas saya mengalaminya dan merasakan dampaknya.
Saat
SMA, saya mengambil jurusan IPA. Saat itu, saya memang berminat pada ilmu
pengetahuan alam. Nilai-nilai saya pun bagus. Bagi saya, hampir tidak ada
masalah untuk belajar eksakta. Selain memiliki minat pada pelajaran eksakta,
saya juga suka menulis. Sempat terpikir juga untuk mengambil jurusan bahasa,
karena saya suka membaca.
Pada
saat saya masih SMA, jurusan IPA dianggap lebih bergengsi. Anak-anak yang masuk
jurusan IPA dianggap lebih cerdas. Anggapan itu mungkin diukur dengan IQ-nya
yang memang rata-rata lebih tinggi. Menjadi anak yang dianggap cerdas tentu
saja menyenangkan. Ada 1 lagi kelebihannya. Anak-anak IPA boleh pindah ke IPS
dan bahasa. Sementara yang IPS dan bahasa tidak boleh berpindah ke IPA.
Di
sisi lain, anak-anak IPS dan bahasa menganggap anak IPA adalah anak serius yang
enggak gaul. Memang tidak bisa dipungkiri banyak anak IPA yang serius dan tidak
gaul seperti saya ini. Namun, sebenarnya banyak juga yang tidak demikian. Sifat
seseorang tidak bisa dihakimi hanya karena jurusan sekolahnya.
Dalam
masa dewasa saya, efek penjurusan saat sekolah menengah itu masih terasa.
Banyak orang yang membatasi dirinya sendiri karena merasa tidak mamu, atau
bukan bidangnya. Contohnya, banyak orang yang tidak mau tahu tentang kimia atau
biologi karena dulunya mereka mengambil jurusan IPS atau bahasa.
Memang benar, anak-anak IPA dapat memindahkan
perhatiannya ke IPS atau bahasa. Saya, sih, bisa. Entahlah orang lainnya
bagaimana. Saya juga berminat pada bidang sosial dan bahasa. Saya bahkan
menjadi penulis di media anak. Suatu profesi yang memerlukan modal sosial dan
bahasa.
Menurut
saya, sebenarnya orang-orang yang mengambil jurusan IPS atau bahasa dapat juga
mengalihkan perhatiannya kepada IPA. IPA adalah ilmu pengetahuan alam, dan kita
hidup di dalam alam. Semua manusia, apapun jurusannya, terhubung dengan alam.
Contoh
mudahnya untuk masalah kesehatan. Semua orang ingin sehat. Untuk menjadi sehat,
perlu pengetahuan dan juga kebiasaan yang baik. Pengetahuan itu kebanyakan
berakar dari IPA. Untuk mengobati perut mules, sebaiknya pasien tahu dulu
mulesnya karena apa, kemudian baru ketahuan cara penanganannya. Pengetahuan ini
adalah bagian dari ilmu biologi. Pengobatannya dari ilmu farmasi. Semudah itu
praktiknya dalam kehidupan nyata. Ada kalanya kehidupan kita tidak perlu
dipisahkan menjadi bidang atau jurusan.
Saya
sangat setuju adanya penjurusan di sekolah atau di bidang pekerjaan. Itu akan
membentuk spesialisasi dan fokus sehingga karya yang dihasilkan makin baik.
Namun, saya tidak setuju jika itu membatasi orang untuk menambah wawasannya
tentang bidang lain karena merasa itu bukan bidangnya. {ST}