Suatu kali, tambalan di gigi saya
lepas. Lubang yang dibuat oleh tambalan yang lepas itu jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan lubang awalnya dulu. Saya sempat panik ketika melihat
lubang itu di geraham gigi saya.
Lubang itu tambah membuat saya panik
ketika ada sisa-sia makanan yang masuk dan bersarang di situ. Kalau dikeluarkan
dari lubangnya, bentuknya seperti gumpalan bola kecil. Terbayang rasanya
cenut-cenut sakit gigi bila sampai ada makanan yang membusuk di situ.
Anehnya, gigi dengan lubang besar
ini tidak sakit. Tidak ada rasa nyeri ketika tertusuk makanan keras seperti
tulang. Giginya pun tidak sakit walaupun ada makanan yang mengendap di situ
selama beberapa jam. Saya akhirnya menanyakan kepada seorang kenalan saya yang
dokter gigi. Katanya, pada saat penambalan yang pertama kali, syaraf di bagian
bawah gigi sudah dimatikan. Itu sebabnya rasa sakit tidak terasa di tempat gigi
itu tumbuh.
Suatu kali, ketika saya memakan jambu
biji, ada biji yang nyasar ke lubang gigi itu. Rasanya sangat mengganjal dan
tidak nyaman. Saya berusaha mencongkelnya dengan tusuk gigi. Tusuk gigi itu
patah. Akhirnya saya mencoba mencongkelnya dengan kuku. Namun biji jambu biji
itu tetap bertahan di tempatnya. Kali ini, kepanikan kembali datang.
“Bagaimana
kalau bijinya numbuh di gigi?” adalah pertanyaan aneh yang muncul di benak
saya. Sepertinya ini karena waktu kecil dulu saya sering mendengar orang-orang
dewasa yang melarang untuk makan biji jambu biji. Alasannya ya karena itu tadi,
supaay bijinya nggak numbuh. Alasan yang konyol, ya? Mungkin alasan ini sengaja
dipilih kalau dibandingkan dengan usus buntu yang membengkak dan busuk. Kalau
sampai alasan usus buntuk yang disampaikan, tentunya saya akan kembali bertanya
mengapa usus bis abuntu.
Kembali ke biji si jambu biji yang sukses
menghuni lubang gigi itu. Akhirnya dengan pasrah saya membiarkan saja sang biji
bersemayam di situ. Ketika tiba waktunya menyikat gigi, saya berkumur-kumur
dengan semangat yang lebih besar dibandingkan biasanya sambil berharap air yang
teraduk-aduk di mulut itu akan membuat si biji jambu biji bergeser. Ternyata
benar saja, si biji itu bergeser keluar meninggalkan lubang gigi. Gigi saya pun
akhirnya terbebas dari biji jambu biji itu. {ST}