Buah duwet adalah buah berwarna ungu tua yang rasanya campuran asem,
manis dan sepet. Buah ini termasuk dalam jenis jambu-jambuan bersama dengan
jambu air dan jambu agung. Kalau dilihat-lihat, daging buahnya memang mirip
dengan jambu.
Buah
ini adalah kesukaan ibu saya. Dia selalu membelinya bila ada yang menjualnya di
pasar. Itu pula sebabnya buah duwet sering berada di meja tengah rumah kami,
tepatnya meja di depan TV. Mengapa tidak di meja makan? Itu karena buah duwet
ini dianggap sebagai camilan yang cocok untuk dimakan sambil nonton TV.
Cara
memakan buah ini adalah dengan mencocolnya dengan garam. Garam yang asin
membuat rasa buah ini makin campur baur.
Asem, manis, sepet dan asin bercampur. Kadang-kadang campuran itu membuat rasa
asemnya makin bertambah. Kadang membuat semua rasa menjadi lebih netral. Semua
tergantung takaran garam yang kita cocolkan. Bagi yang suka pedas, garamnya
juga bisa ditambahkan dengan cabe.
Setiap
kali makan buah ini, yang dimakan menggunakan garam, rasanya saya selalu
menjadi kehausan. Saya sering menjadi agak kembung tak lama setelah makan buah
ini. Itu karena terlalu banyak minum untuk menghilangkan rasa asem, sepet, asin
itu. Walaupu begitu, saya masih belum kapok untuk menikmati buah ini. {ST}