Cukup
banyak orang yang hobinya adalah mengoleksi. Orang-orang seperti ini disebut
kolektor. Banyak sekali macam kolektor. Yang umum ditemui adalah kolekstor
album musik, perhiasan, baju, sepatu, prangko, mobil, dll. Saya juga bisa
dikatakan sebagai kolektor. Namun, tidak semua koleksi saya bisa dikatakan
umum.
Beberapa koleksi saya dari masa ke masa:
1. Prangko
Mengoleksi prangko saya lakukan
ketika masih SD. Saat itu, komunikasi masih umum menggunakan surat. Kartu
ucapan pun dikirimkan melalui pos, yang tentunya menggunakan prangko. Saya
“panen” prangko setiap kali menjelang Natal. Prangko terbanyak adalah yang
bergambar Bapak Presiden. Prangko seperti ini ada bermacam warna dengan nilai
yang berbeda-beda.
2. Pensil
Dari awal masa sekolah, saya sudah
gemar mengoleksi pensil. Aneka pensil koleksi saya itu biasanya tidak saya
raut, dan juga tidak saya gunakan selama bertahun-tahun. Pensil yang paling
berkesan bagi saya adalah yang batangnya berbentuk segi tiga. Pensil ini saya
beli di koperasi sekolah ketika saya masih kelas 2 SD, harganya 200 atau 300
rupiah. Harga yang cukup mahal bila diukur dengan uang jajan saya waktu itu.
3. Rautan Pensil
Mengoleksi rautan pensil adalah
kelanjutan dari mengoleksi pensil. Rautan biasanya selalu dipajang dekat dengan
pensil. Bentuknya yang lucu-lucu membuat saya tertarik membeli san
mengoleksinya. Koleksi favorit saya adalah yang berbentuk buah pir yang sedang
tersenyum. Koleksi terbanyak yang berbentuk bundar silinder, ada cermin
kecilnya. Koleksi yang ini ada bermacam warna.
4. Penghapus pensil
Mengoleksi penghapus pensil juga
adalah kelanjutan dari mengoleksi pensil. Penghapus pensil, terutama untuk
anak-anak kecil, bentuknya lucu-lucu. Ada yang wangi juga. Koleksi penghapus
pensil saya cukup banyak. Saya menyimpannya ddalam kotak sepatu.
5. Daun
Sampai saat ini, saya baru
menemukan 1 orang teman yang juga suka mengoleksi daun. Daun-daun itu saya
keringkan dengan cara diletakkan di dalam buku tebal. Bila ada waktu luang, saya akan merangkainya. Biasanya rangkaian daun saya akan menjadi pembatas buku.
6. Buku
Mengoleksi buku adalah imbas dari
hobi saya yang suka membaca. Selama beberapa tahun, saya menyediakan dana untuk
membeli buku setiap bulannya. Kalau ada pameran buku – yang biasanya menjual
buku dengan harga murah – maka pembelian buku saya bisa sangat banyak,
kadang-kadang lebih dari anggaran. Beberapa tahun belakangan, saya tidak rutin
lagi membeli buku. Saya lebih sering meminjam di perpustakaan. Saya hanya
membeli buku yang benar-benar bagus. Koleksi saya ini menempati rak buku yang
memenuhi 1 sisi dinding kamar saya.
7. Die Cast
Die Cast atau miniatur kendaraan
menjadi koleksi saya ketika saya mengurusi departemen Toys & Stationery di sebuah perusahaan retail besar. Cerita
lengkapnya, klik di sini.
8. Boneka Monyet
Boneka monyet menjadi koleksi saya
tanpa sengaja. Boneka-boneka ini sebagian besar diberi oleh mantan pacar saya
kepada pacarnya yang suka monyet. Untuk boneka ukuran kecil, ada juga yang saya
beli sendiri. Sebagai orang yang mengagumi monyet dan primata lainnya, saya cukup sayang dengan boneka-boneka ini, bahkan masing-masing boneka ada
namanya. Dengan bertambahanya usia, dimana saya sudah tidak pantas lagi untuk
main boneka, ditambah pula kebanyakan diberikan oleh mantan pacar, maka saya
menyumbangkan boneka-boneka itu dalam sebuah acara menjelang Natal. Anak-anak
kecil yang menerima boneka itu tentunya lebih memerlukannya dibandingkan dengan
saya yang sudah cukup berumur ini.
Nah, itulah dia beberapa koleksi saya. Saya akan membagikan
beberapa cerita dan fotonya, hanya di blog ini. {ST}