Hari Jumat tanggal 18 Desember ini
hampir semua orang yang saya kenal membicarakan tentang Gojek, aplikasi ojek
yang memang lagi naik daun itu. Pasalnya, Kemenhub mengeluarkan larangan Gojek
beroperasi mengangkut penumpang.
Larangan ini mengundang reaksi keras
dari masyarakat, terutama yang mendapatkan dampak positif dari aplikasi ojek
ini. Reaksi keras atas pelarangan Gojek itu banyak pula yang ditunjukkan lewat
media sosial. Sampai-sampai hari ini tagar #SaveGojek menjadi trending topic.
Reaksi atas pelarangan Gojek itu
tidak hanya dilakukan oleh masyarakat pengguna ojek, lo. Pak Boediono mantan
wakil presiden pun memberikan reaksi lewat akun twitternya. Bahkan, pimpinan
teringgi di negara ini, Presiden Jokowi juga memberikan reaksi. Presiden
bertubuh kurus ini kabarnya akan memanggil Menteri Perhubungan terkait dengan
masalah ini.
Pengendara
Gojek saat ini banyak sekali. Dengan beroperasinya Gojek, banyak orang yang
dimudahkan saat harus bertransportasi. Aplikasi ini pun memberi pemasukan cukup
banyak kepada pengendaranya.
Sebenarnya yang dilarang itu tidak
hanya Gojek, tetapi semua ojek. Itu karena undang-undang tidak mengakui
kendaraan roda 2 sebagai alat transportasi umum. Alat transportasi umum
biasanya ditandai dengan pelat nomor berwarna kuning. Nah, pelat nomor kuning
itu mulai dipakai untuk kendaraan beroda 3, seperti bajaj dan bemo.
Kendaraan roda 2 yang digunakan
sebagai angkutan umum tampaknya muncul karena kebutuhan. Kendaraan umum yang
ada tidak cukup untuk menampung mobilitas masyarakat. Kendaraan umum ukuran
besar hanya melewati jalan-jalan besar. Kendaraan berbentuk mobil angkot pun
juga demikian. Kendaraan yang bisa menuju tempat sesuai keinginan kita hanyalah
taksi dan bajai. Nah, ongkos taksi itu tidak murah. Tidak semua orang bisa naik
taksi. Jumlah taksi pun tidak mencukupi. Sama halnya dengan bajai.
Banyak yang berpendapat, bila memang
ojek itu dilarang, sebaiknya ada alat transportasi pengganti yang layak. Saat
ini, kan, belum ada. Pelarangan doang malah menimbulkan masalah baru. Misalnya
masalah kemacetan.
Kemacetan di Jakarta membuat orang
banyak yang beralih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi.
Selain kendaraan umum yang memiliki rute trayek, banyak juga yang memilih
menggunakan ojek aplikasi. Sosok sepeda motor yang langsing membuat kendaraan
ini dapat lebih mudah mengarungi jalanan kota yang padat.
Bisnis ojek aplikasi yang sekarang
sudah sangat besar, sudah pasti memberi pengaruh kepada banyak orang. Mereka
inilah yang membuat #SaveGojek menjadi trending topic. Tadi saya sempat menjadi
saksinya ketika melihat akun Twitter saya. {ST}