Tabung gas pink. Sumber foto: Pertamina |
Melihat warnanya yang pink alias
merah muda, kita sudah bisa menebak siapa sebenarnya yang menjadi target
konsumen produk ini. Produk ini adalah tabung gas elpiji 5,5 kg warna pink. Gas
elpiji adalah bahan bakar yang sering digunakan untuk memasak.
Kegiatan memasak selalu terkait
dengan perempuan, khususnya ibu-ibu. Di kebanyakan budaya dunia, para
perempuanlah yang bertanggung jawab untuk menyiapkan makanan bagi keluarganya.
Gas elpiji termasuk dalam tanggung jawab ini.
Sebelum ada gas elpiji 5,5 kg, sudah
ada gas elpiji 12 kg dengan tabung warna biru dan gas elpiji 3 kg dengan tabung
gas berwarna hijau. Gas 3 kg mendapatkan lebih banyak subsidi sehingga harganya
lebih murah. Subsidi itu terjadi pada saat konversi bahan bakar dari minyak
tanah ke gas.
Keluarga kami menggunakan gas 12 kg
yang tabungnya berwarna biru. Tabung ini berat sekali. Saya tidak sanggup untuk
mengangkatnya. Untuk memindahkannya, saya hanya bisa menggesernya. Beralih ke
tabung kecil 3 kg bukanlah pilihan yang bisa kami ambil. Selain karena tidak
berhak menikmati subsidi, gas 3 kg tidak cukup untuk keperluan keluarga kami
yang memasak setiap hari.
Saya mengetahui adanya tabung gas
pink ini dari adik saya, seorang penggemar warna pink. Saat itu, saya pikir dia
hanya bercanda. Saya langsung melihat buktinya di pom bensin dekat rumah.
Tabung gas pink ini disusun bersama dengan tabung gas biru dan hijau.
Dari ukurannya, tentunya tabung gas
pink ini tidak seberat tabung biru. Isinya ada di antara tabung gas melon hijau
dan biru, demikian juga harganya. Harganya Rp 62.000 – Rp 70.000. Tabung pink
ini bisa didapatkan di distributor resmi Pertamina. {ST}