Saya
tidak memenuhi janji saya untuk datang ke Palangkaraya di Festival Budaya Isen
Mulang 2015. Terus terang saya sangat menyesal. Namun, keputusan melanggar
janji ini saya ambil bukan tanpa alasan. Saya memutuskan hal ini karena ada
beberapa pertimbangan demi masa depan saya. Lihat: Menulis Tentang FestivalBudaya Isen Mulang.
Walaupun tidak jadi datang, saya
tetap berniat menuliskan tentang Festival Budaya Isen Mulang. Saya meyakini
kalau penyelenggaraan tahun ini akan lebih baik dan lebih meriah dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Festival yang tahun ini diadakan tanggal 19 – 24 Mei
2015 ini.
Saya melihat kemeriahan itu di
halaman media sosial teman-teman dan keluarga saya yang di sana. Ibu saya juga
menceritakan kegembiraan dan kehebohan warga yang ada di Palangkaraya. Mamah
dengan bersemangat mau ikut menjadi saksi beberapa acara.
Berita-berita tak resmi itu membuat
saya optimis kalau di berita resmi akan banyak diberitakan tentang festival
yang sekarang telah menjadi acara tahunan itu. Saya pun mencari beritanya di
media nasional yang biasanya saya baca.
Alangkah kagetnya saya karena di
situs berita ini tidak ada berita tentang festival yang diadakan tahun ini.
Yang ada adalah berita festival yang sama di tahun-tahun yang lalu. Saya tidak
hanya kaget, tetapi juga kecewa, mengapa acara yang menurut saya baik ini tidak
dipromosikan dengan baik? Acara yang tentunya memakan dana ini saya duga tidak
memberikan dampak seperti yang diharapkan.
Rasa kecewa ternyata tidak hanya
menghampiri saya, tetapi juga kepala daerahnya. Sang kepala daerah itu kecewa
karena ada daerah yang eksannya ikut festival hanya karena formalitas. Pemenang
festival sudah bisa ditebak. Pemenangnya adalah daerah yang mempersiapkan
dengan baik. Bagi yang asal ikut, wajar saja kalau tidak mendapatkan
penghargaan sama sekali.
Setelah gagal mendapatkan informasi
dari media nasional yang boleh kami kutip, saya mengintip ke situs resmi
Provinsi Kalimantan Tengah. Di situs ini hanya diberitakan tentang pembukaannya
yang disertai pawai yang meriah. Tentang pelaksanaan acara dan penutupannya,
tidak ada berita sama sekali.
Saya
pun kemudian beralih ke media lokal. Di sini saya temukan beberapa berita yang
mendingan. Namun berita itu tidak cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu saaya
pada festival yang memakan biaya miliaran rupiah ini. Sepertinya tahun depan
saya harus benar-benar serius mewujudkan niat saya untuk meliput Festival
Budaya Isen Mulang. {ST}