Pameran Batik Indonesia “Warisan
Yang Hidup” adalah kegiatan yang termasuk dalam program acara JERIN (Jerman dan
Indonesia) yang berlangsung dari Oktober 2011 sampai dengan Maret 2012. Program
ini telah menyelenggarakan lebih dari 60 acara di seluruh Nusantara. Acara ini
akan menyoroti pertukaran interkultural antara Jerman dan Indonesia melalui
seni. Di Jakarta, pameran ini diadakan di Galeri Nasional Indonesia, mulai
tanggal 25 Januari 2012 sampai 19 Februari 2012.
Pameran ini bertujuan untuk
menunjukkan batik sebagai sebuah karya yang diakui secara internasional dan
juga nasional. Yang disampaikan adalah sejarah batik yang kaya, proses produksi
dan juga pengetahuan akan makna dari symbol dan motif yang digunakan. Konsep
pameran ini juga bertujuan untuk membangun jembatan antara apresiasi batik di
Indonesia dan pengaruh artistikdi Eropa, terutama di Jerman.
Batik, Sejarah Yang Hidup
Kata batik tidak diketahui secara
pasti berasal dari mana, diperkirakan kata batik berhubungan dengan kata
“titik”, salah saru cara membuat motif batik. Motif di kain batik digambar
dengan menggunakan lilin panas. Menggambar / melukis di kain itu dengan
menggunakan canting.
Dalam perkembangannya, batik tidak
hanya dibuat dengan menggunakan canting, tapi juga dengan cap cetakan. Cap
cetakan memang membuat proses pembuatan batik lebih singkat, tapi batik tulis
tetap memiliki arti dan nilai jual yang lebih. Batik tulis tetap mendapatkan
penghargaan lebih. Prosesnya yang perlu kemahiran dan ketelitian memberikan
nilai tambah kepada batik tulis. Karena dibuat satu per satu, tidak ada 1 pun
batik tulis yang sama di dunia ini walaupun motifnya sama. Setiap karya batik
tulis adalah unik.
Motif batik di
suatu daerah biasanya terpengaruh oleh budaya masyarakatnya. Misalnya batik di
Jawa Tengah berkaitan erat dengan tradisi kesultanan Yogyakarta dan Surakarta.
Batik Pekalongan dengan rangkaian bunga kulet. Batik Cirebon dengan motif mega
mendung. Batik Madura dengan motif pucuk tombak, bunga-bungaan dan hewan. Batik
Dayak dengan motif Batang Garing (pohon kehidupan).
Di daerah-daerah lain, batik
berkembang dengan motif baru yang mengikuti jamannya. Beberapa desainer batik,
yang dipelopori oleh Iwan Tirta, mulai bermunculan. Batik juga mulai merambah
ranah busana di kota besar. Bahkan ada beberapa instansi yang menghimbau bahkan
mewajibkan pegawainya untuk mengenakan pakaian batik pada hari tertentu.
Pameran Batik Yang Kalah Ramai Dibanding Halte
Galeri Nasional Indonesia, yang
menjadi lokasi pameran ini terletak tak jauh dari Monumen Nasional. Galeri yang
terletak di Jalan Merdeka Timur ini mudah dicapai dengan aneka kendaraan.
Letaknya tak jauh dari Stasiun Gambir dan halte Transjakarta. Untuk yang
menggunakan kendaraan pribadipun, bisa mencapai lokasi ini dengan mudah,
didukung pula dengan tempat parkir yang luas.
Memasuki ruangan pameran yang sejuk,
kita langsung disambut oleh petugas yang meminta kita mengisi buku tamu. Tidak
dipungut bayaran untuk menikmati koleksi yang dipamerkan dalam pameran ini. Tak
jauh dari pintu masuk, beberapa kain batik aneka motif terpampang. Di samping
kain-kain itu ada penjelasan tentang kain-kain tersebut.
Ruang berikutnya berisi cerita tanpa
suara tentang batik. Cerita batik dari masa ke masa terpampang di dinding
dengan ulasan dan gambar yang mudah dimengerti. Cerita itu berlanjut dengan
beberapa motif batik, penjelasan, perlengkapan membatik dan foto-foto yang
menambah kaya cerita itu.
Di ruangan lain, terlihat batik /
kain lukis dengan pengaruh budaya Eropa. Batik yang ditampilkan sangat berbeda
motifnya dengan batik negeri kita yang penuh simbol. Gambar-gambar simetris
yang sederhana menjadi bagian dominan dari beberapa kain.
Tak jauh dari lokasi pameran,
orang-orang banyak berkumpul di sebuah halte. Halte ini mencapai ketenaran
puncaknya di bulan pertama tahun 2012 saat seorang pengendara mobil menyeruduk
beberapa orang yang ada di halte ini. Daya tarik halte ini untuk beberapa orang
lebih menarik ketimbang pameran batik. Apakah menunggu batik diklaim oleh
Negara tetangga dulu baru kita mau peduli pada batik? {ST}