Saya
sudah 2 kali berniat melakukan diet GM. Yang pertama kali tidak berhasil baik
karena saya tidak dapat menyelesaikannya. Saya sudah menyerah di hari kedua.
Yang kedua tidak terlalu berhasil juga, sih. Begini ceritanya…
Saya
merencanakan melakukan diet bertepatan dengan hari libur Idul Adha tanggal 1
September 2017. Tidak ada perayaan atau kewajiban lain yang harus saya lakukan
saat itu. Hari libur yang berdekatan dengan akhir minggu itu saya pilih karena
memperhitungkan keadaan dan juga evaluasi dari percobaan diet sebelumnya.
Sebelumnya, saya gagal karena tidak kuat saat seharian memakan sayur saja.
Badan saya lemas, otak juga rasanya buntu. Tidak bisa berpikir sama sekali.
Padahal saat itu saya sedang bekerja di kantor.
Saya
mengawali diet saya pada tanggal 31 Agustus 2017. Saya membeli aneka buah untuk
mengawali diet saya. Buah-buahan itu saya potong-potong dan diletakkan dalam
kontainer berbentuk kotak. Saya membawa buah itu ke kantor. Berhubung bawaannya
berat, maka saya ke kantor menggunakan mobil.
Buah-buahan itulah
yang menjadi bahan makanan saya sepanjang hari. Saya memakannya dengan
menggunakan mangkok kecil. Entah berapa kali saya bolak-balik mengisi ulang
mangkok saya. Saya berhenti menghitungnya di hitungan ke-5. Diet hari pertama
ini dapat dikatakan sukses. Seharian itu saya memang hanya memakan buah.
Hari kedua, harinya
makan sayur, saya lewati di rumah. Sambil makan sayuran, saya menonton TV. Saat
itu banyak tayangan tentang masakan daging, terutama kambing. Tampilan masakan
itu membuat saya agak ngiler, apalagi setelah seharian makan sayur bening. Saya
juga menambah menu saya dengan tumis buncis yang lebih ada rasanya ketimbang
sayur bening. Hari kedua ini tidak berlangsung lancar. Tubuh saya lemas sekali.
Menjelang malam akhirnya saya makan sedikit nasi untuk nenambah tenaga. Dapat
dikatakan diet saya gagal.
Hari ketiga
perjuangannya lebih berat. Hari ketiga yang jatuh di hari Sabtu ini saya ada
acara di luar rumah. Dari rumah saya berniat hanya makan buah dan sayur saja.
Namun niat itu tidak terlaksana di jam makan siang. Menu yang disajikan tidak
ada sayurnya. Buah yang ada hanya buah pisang. Padahal, dalam diet hari ketiga
ini seharusnya tidak boleh makan buah pisang.
Diet hari ketiga
makin kacau saat saya berkunjung ke IKEA. Di tempat ini ada banyak makanan
Swedia. Saya memilih makan ikan dan sayur. Setelah itu, saya tidak lagi
memikirkan diet saya yang sudah terlanjur kacau itu. Malamnya saya makan ikan
bakar dan udang rebus.
Hari 4, 5, dan 6
berjalan relatif lancar. Menu makan protein lumayan memberi tenaga. Kegiatan
tidak terlalu terganggu. Baru pada hari ke-7 dietnya gagal lagi. Saya tidak
punya beras merah. Kantin yang biasanya menjual nasi merah juga kali ini tidak
menjualnya. Akhirnya saya makan seperti biasa saja. Saya bertekad akan mengulai
diet ini sebulan lagi. {ST}