Ini
bukan puisi. Ini adalah keterangan foto hasil jepretan saya ketika berhenti di
persimpangan yang lampu lalu lintasnya menyala merah. Ketika itu saya melihat
bulan purnama yang terang mempesona. Ketika melihat bahwa lampu merah masih
akan berlangsung lebih dari 30 detik, maka saya mengeluarkan smartphone saya
dan klik. Jadilah foto bulan purnama itu.
Ternyata di foto yang saya dapatkan, obyek paling
besar di foto itu bukanlah si bulan purnama, tapi lampu jalan. Lampu jalan itu
memang berada di arah pandang yang sama dengan sang bulan. Selain itu, masih
ada 2 titik yang cukup jelas plus 2 titik kecil yang berdekatan. Titik-titik
itu adalah debu kotoran yang menempel di bagian depan kaca mobil saya.
Foto ini membuat
saya berimajinasi sendiri kalau saya berhasil memotret tata surya. Padahal
sebenarnya kurang berhasil memotret keindahan bulan purnama, hehehe. Lampu
jalan sebagai matahari. Titik-titik kotoran kaca dan si bulan purnama sebagai
planet. Bekas sidik jari di kaca sebagai asteroid. Dengan demikian foto ini
tidak jadi saya hapus, malah saya abadikan dalam blog ini. {ST}