Daerah dekat rumah kami di Cempaka
Putih sekarang sangat berkembang. Banyak toko dan badan usaha yang dibuka di
daerah ini. Kepadatan lalu lintas turut mengiringi kemajuan ini. kepadatan itu
juga terjadi di area parkirnya.
Ketiadaan tempat parkir kendaraan
membuat orang-orang hanya bisa meletakkan kendaraannya di pinggir jalan.
Kadang-kadang beberapa halaman juga bisa digunakan sebagai tempat parkir.
Intinya, perlu perjuangan lebih untuk memarkir kendaraan di sekitar tempat ini.
Saya kadang-kadang memilih lebih baik memarkir mobil di rumah baru kemudian
jalan kaki ke tempat tujuan.
Keterbatasan tempat parkir ini
menjadi kendala bagi beberapa tempat usaha. Ada restoran yang mengatasinya
dengan memberikan jasa valet parking
untuk pelanggannya. Ada juga yang cuek-cuek saja dan menyerahkan pengelolaan parkir
pada pihak lain yang lebih layak disebut preman.
Kendaraan yang parkir di badan jalan
akan membuat badan jalan semakin sempit, lebih susah untuk dilalui. Ada kalanya
di beberapa ruas jalan, kendaraan harus bergantian menggunakan jalan. Akibatnya
sudah bisa ditebak, kemacetan yang menjalar sampai bermeter-meter di jalan
utama itu.
Sebagai penghuni yang sudah
bertahun-tahun itnggal di situ, saya telah menemukan jalan tembus lain untuk
keluar dari kompleks. Jalan tembus ini melewati kompleks perumahan yang tidak
terlalu ramai. Semoga saja tidak banyak orang yang tahu jalan ini dan
menggunakan jurus yang sama. Bisa-bisa jalan ini juga ikut-ikutan macet. {ST}