Ketika
mendapatkan tuduhan, sering kali reaksi orang bertahan merasa benar, atau malah
merasa bersalah. Dan, biasanya yang namanya tuduhan itu selalu yang bersifat
jelek. Entah itu mencuri, menguping, mengupil, dll. Tentu saja, tidak banyak
orang yang berterima kasih ketika dituduh, entah benar ataupun salah tuduhan
itu.
Lain
halnya kalau yang dikatakan orang adalah keaadaan yang lebih baik dari keadaan saat
ini. Kita sering mendefinisikannya sebagai pujian, bukan tuduhan. Cukup banyak
orang yang merasa sangat bersyukur akan pujian ini. Wajah cerah penuh senyuman
dengan hati yang berbunga-bunga.
Agak
sedikit berbeda dengan saya. Akhir-akhir ini, tepatnya sejak awal tahun 2013, cukup
banyak yang mengatakan kalau saya menjadi lebih anggun dan modis. Itu karena
saya sering sekali pakai rok dalam banyak kesempatan. Awalnya, saya hanya pakai
rok ketika ke gereja, itu pun hanya ketika bertugas. Sangat berbeda dengan saya
bertahun-tahun yang lalu, seorang anak perempuan agak tomboi yang hampir tak
pernah memakai rok.
Sebagai
mana umumnya manusia, saya pun turut merasakan wajah cerah penuh senyuman
ketika ada orang yang mengatakan kalau saya anggun, manis, dan modis. Senyuman
cerah (dan tentu saja sok anggun), terpasang di wajah saya. Cukup menyenangkan
juga disanjung-sanjung. Hehehe…
Lama-kelamaan,
nurani berontak juga. Saya sering pakai rok dalam banyak kesempatan tidak hanya
karena ingin terlihat modis. Ada alasan lain di baliknya. Sebenarnya….Hmmm….kasih
tau gak, ya? Sebenarnya….kebanyakan celana panjang saya sudah sesak, terutama
di bagian pinggang, dan itu sangat menyiksa bagi saya. Napas saya menjadi agak
sesak, belum lagi masalah pinggang kejepit. Pinggang saya, yang memang sensitif
geli, makin membuat saya tersiksa menahan geli ketika menggunakan celana
panjang yang sesak. Hehehe…
Kesibukan
saya akhir-akhir ini, ditambah pula kantong rada bokek habis pulang kampung,
membuat saya belum sempat untuk membeli celana panjang yang baru. Sebagai
solusi cepat, saya sering menggunakan rok-rok koleksi kami (saya dan
adik-adik), untuk kegiatan sehari-hari.
Maka jadilah saya seorang yang dikira anggun dan modis. Apalagi, saya juga
selalu memadankan rok dengan atasannya. Ditambah pula anting-anting cantik
buatan saya sendiri.
Sekali
lagi, hati nurani saya agak berontak ketika ada yang memuji-muji saya.
Kadang-kadang agak merasa bersalah, seperti seorang tertuduh yang ketahuan.
Walau begitu, saya tentu saja berterima kasih dan berharap nantinya akan
menjadi perempuan anggun beneran. Terima kasih, ya….(dengan tersenyum manis sok
anggun tentunya). {ST}