Batuk adalah penyakit yang umum
dialami oleh manusia penduduk planet Bumi
ini. Walaupun wajar dialami oleh banyak orang, batuk itu sering kali mengganggu
orang lain yang ada di sekitarnya. Entah itu
karena suaranya atau juga karena kemungkinan tertular penyakitnya. Orang yang
batuk sembarangan memang kadang menyebalkan. Ada juga yang mengatakannya
sebagai tidak tahu etika. Sebenarnya bagaimanakah etika batuk?
Selama ini kalau lagi
batuk, saya berusaha batuk dengan suara yang tidak terlalu mengganggu.
Kadang-kadang agak saya tahan supaya tidak batuk. Percobaan ini kadang-kadang malah
menyiksa diri sendiri. Namun, kalau sampai terpaksa harus batuk, saya akan
menutup mulut dengan tisu atau tangan. Ini adalah etika baatuk menurut saya
sendiri karena itulah yang saya inginkan bila ada orang batuk di sekitar saya.
Suatu kali, saya melihat
standing banner tentang etika batuk
di sebuah rumah sakit. Menutup mulut dan hidung saat batuk memang termasuk
dalam etika batuk, namun ternyata etika batuk tidak hanya itu. Etika batuk
antara lain:
- Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan tisu dan tangan menghadap ke dalam.
- Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah.
- Lakukan kebersihan tangan dengan menggunakan air dan sabun atau cairan pembersih.
- Menggunakan masker.
Etika batuk ini sengaja saya tulis di blog ini untuk
mengingatkan diri saya sendiri kalau sampai terserang batuk. {ST}