Batu ini sudah
bertahun-tahun menjadi pengganjal pintu kamar saya. Pintu itu membuka keluar
menghadap balkon yang dihiasi dengan beberapa pot tanaman. Batu inilah yang
selalu saya cari setipa pagi ketika membuka pintu.
Saya
mencari batu itu untuk mengganjal pintu kamar saya tentu saja. Selain itu, batu
ini juga punya fungsi lain, untuk memijat telapak kaki. Saya cukup sering
berdiri di atas tonjolan tajam batu itu. Tonjolan itu terasa di titik-titik
refleksi telapak kaki saya.
Kadang-kadang,
di saat kaki pegal, saya dengan sengaja keluar dari kamar saya menuju balkon
yang dihuni oleh batu pengganjal pintu ini. Saya memijat kaki saya sambil
mebaca atau memantau perkembangan di HP.
Kadang-kadang,
bila kaki saya sedang sanagt sakit, saay sering mengoleskan balsem atau
counterpain di batu ini. Balsem itu bukan untuk mengobati si batu, tapi supaya
telapak kaki saya yang dipijat dengan batu terkena balsem dan menyerap. Walaupun
efek yang ditimbulkan tidaklah sebaik pemijat berbentuk orang, namun batu ini
cukuplah bagi saya untuk melepas lelah.
Saat ini
batu tersebut masih berada di luar kamar saya, tanpa penjagaan dan tanpa
pengaman. Batu itu terkena hujan di kala hujan, dan terkena panas di saat
matahari bersinar terik. Semoga batu itu tetap awet dan tidak ada yang berniat
mengambil atau memindahkannya. {ST}