Pada saat musim asap ini, cukup
banyak informasi yang beredar tentang cara mendatangkan hujan. Mulai dari yang
klenik, setengah gaib, setengah ilmiah, sampai yang benar-benar ilmiah. Salah
satu yang tampak ilmiah adalah meletakkan baskom berisi air garam di luar
rumah.
Pesan “baskom” ini beredar melalui
sosial media. Saya juga pernah mendapatkannya. Saat itu, saya merasa ada
sedikit harapan pada sebaskom air ini. Saya turut pula menyebarkannya pada
beberapa kerabat. Ada yang menjawab kalau garam di rumahnya sudah habis demi
melaksanakan petunjuk yang diberikan pada pesan “baskom”.
Petunjuk yang diberikan dalam pesan
itu cukup mudah. Tinggal letakkan baskom berisi air garam di luar rumah pada
siang hari. Satu buah baskom mungkin tidak ada artinya, tetapi kalau dilakukan
oleh banyak orang, maka air di dalam baskom akan menguap dan menjadi awan. Garam
akan memudahkan air yang menguap itu mengalami kondensasi yang lalu kemudian
jatuh ke bumi sebagai air hujan. Demikian yang disampaikan dalam pesan baskom
itu.
Pesan “baskom” ini pernah masuk ke
akal sehat saya. Benar juga, kan, kalau jutaan orang mengeluarkan baskom berisi
air, maka akan terbentuk permukaan air yang luas. Namun keraguan juga muncul. Apakah
bisa permukaan air di baskom menyamai permukaan lautan? Menyamai permukaan
sungai aja belum tentu, apalagi lautan penghasil uap air bahan hujan itu.
Keraguan saya akhirnya sirna ketika
saya membaca update status dari BMKG. Penjelasan yang disampaikan di akun
Facebook BMKG itu menjelaskan beberapa poin tentang kemustahilan pesan “baskom”
itu. Saya membagikan berita ini kepada anak-anak Indonesia melalui tulisan di
bawah ini. {ST}
Baca juga: Benarkah Air di Baskom Dapat Membuat Hujan?