Salah
satu tempat makan favorit saya adalah Warung Makan Ampera. Tempat makan ini
menyajikan makanan khas Sunda. Beberapa tahun yang lalu, saya hampir setiap
minggu mampir di sini bersama teman-teman kantor saya. Warung yang kami datangi
memang letaknya tidak jauh dari kantor. Tempatnya luas yang cocok untuk makan
beramai-ramai ditambah lalapan gratisan menjadi nilai tambah untuk memilih
tempat ini sebagai tempat makan siang.
Walaupun bernama warung, tempat
makan ini kebanyakan tidak berbentuk warung, tapi rumah makan dengan meja kursi
dengan ruangan yang luas. Bahkan, ada juga yang menggunakan pendingin udara. Yang
masih bernuansa warung adalah menu makanannya.
Makanan khas Sunda yang disajikan
bisa kita pilih sendiri. Semua makanan dipajang. Kita mengambil makanan yang
kita inginkan. Untuk beberapa jenis makanan, bisa juga minta dipanaskan dulu.
Makanan baru bisa dinikmati setelah dicatat apa saja yang kita ambil. Bayarnya
belakangan setelah makan.
Warung makan yang diawali di Bandung
sejak tahun 1963 ini sudah memiliki banyak cabang. Di Jakarta saja cabangnya
ada di mana-mana. Rasanya warung makan ini bisa ditemui hampir di setiap daerah
di Jakarta. Untuk rasanya, hampir sama saja. Sepertinya resep yang digunakan
sama untuk di setiap cabangnya.
Menu kesukaan saya adalah aneka macam
pepes. Saya paling sering makan pepes jamur atau pepes tahu. Kadang-kadang saya
menambahkan menu gorengan, entah itu ikan atau ayam. Lalapan dan sambel sudah
pasti menemani menu pilihan ini.
Salah satu yang menarik perhatian
saya adalah gorengan yang dipajang bertumpuk-tumpuk di meja. Pajangan ini
stabil dan tidak roboh. Tembok gorengan ini menjadi pemandangan bagi sebagian
pengunjung yang sedang makan. Kalau dipikir-pikir, tentunya makanan ini tidak
sehat dan mudah terkena kuman penyakit. Pajangannya yang tanpa penutup dan langsung
berhadapan dengan orang yang makan memang membuat kita berpikir seperti itu.
Itu pulalah yang terlintas di pikiran saya ketika melihat tembok gorengan itu.
Pikiran
itu disingkirkan ketika saya tahu kalau gorengan itu bisa dipanaskan lagi dalam
minyak panas. Itu pulalah yang membuat saya mengambil beberapa potong ikan
sekaligus untuk menemani saya makan ketika terakhir kali berkunjung ke Warung
Nasi Ampera. Terlalu banyak mengambil makanan ini membuat tidak ada ruang lagi
untuk makan nasi. Saya sudah terlalu kenyang makan ikan goreng dan
pepes-pepesan. {ST}