Setiap kali saya tidak mau melakukan sesuatu, selalu ada saja yang
menanyakan alasannya. Memang masuk di akal kalau semua yang terjadi pasti
alasan di baliknya, namun kalau soal kemauan, rasanya itu adalah hak setiap
orang. Apalagi kalau hal itu tidak merupakan kewajiban kita.
Misalnya,
saya tidak mau datang ke sebuah acara tertentu, cukup banyak orang yang
menanyakan, “Kenaga gak datang?” Umumnya mereka akan mengangguk puas ketika
jawaban yang diberikan adalah sakit, ada kegiatan lain, atau sibuk. Beda halnya
dengan jawaban “gak mau datang”, yang kadang-kadang justru itulah jawaban saya
yang sejujurnya.
Saya
mempunyai pertimbangan saya sendiri untuk melakukan ataupun tidak melakukan
sesuatu, dan rasanya itu tidak perlu
diketahui oleh banyak orang. Mungkin ini juga karena kepribadian saya
yang introvert. Saya benar-benar merasa tidak nyaman ketika diinterogasi
tentang alasan saya berkata “tidak mau”. Apalagi orang yang menginterogasi itu
bukanlah orang yang dekat dengan saya.
Kadang-kadang
saya menjawab, “Alasannya, ya, yang tadi itu. Alasannya enggak mau.”
Biasanya,
sambutan beberapa orang adalah mengerutkan kening dan mengganti topik
pembicaraan. Saya pun menyambut dengan senang topik lainnya. {ST}