Afghan girl / Steve McCurry |
Potret
Afghan girl yang pernah menjadi
sampul majalah National Geographic pada tahun 1985 sangat terkenal di dunia.
Seorang anak perempuan Afghanistan yang berwajah kotor memandang tajam ke arah
kamera. Matanya yang hiijau pucat menjadi perhatian tersendiri. Jepretan Steve McCurry
ini bahkan masih beredar sampai saat ini, 30 tahun setelahnya.
Bertahun-tahun
yang lalu, saya juga pernah melihat foto itu saat saya masih kecil. Anak
perempuan yang menjadi sampul majalah itu tentunya sedang mengalami perang di
daerahnya. Dalam masa pertumbuhan saya, negeri yang bernama Afghanistan itu
sangat jarang diberitakan dalam keadaan damai. Saat itu, saya melihat ketakutan
sekaligus keberanian dalam tatapan mata tajamnya. Mengagumkan! O ya, saya juga
sempat ingin punya mata seperti si Afghan girl. Tidak hanya warnanya yang hijau
muda, tetapi juga ukurannya yang besar.
Afghan
girl tidak lagi menarik perhatian saya sampai akhir-akhir ini ada berita
tentang perempuan itu, Sharbat Gula. Saat ini, Sharbat Gula sudah menjadi
perempuan setengah baya yang menetap di Pakistan. Yang membuatnya menjadi
berita karena ia ditangkap oleh pihak berwajib. Sebabnya karena diduga tinggal
secara ilegal di negara tersebut karena menggunakan dokumen palsu.
Saya
terkejut dan sedih mendengarnya. Apabila tuduhan itu terbukti benar, maka Afghan girl akan mendapatkan hukuman
penjara. Saya memang tidak pernah mengenal Afghan
girl ini secara pribadi, namun saya tahu hidupnya tidak mudah. Tentunya
perlu perjuangan yang panjang untuk tiba di Pakistan dengan selamat. Kabarnya,
ada jutaan warga Afghanistan yang melarikan diri ke Pakistan.
Tentang dokumen ilegal, saya rasa itu bukan murni
kesalahan dia. Mungkin dia tidak tahu apa yang legal atau ilegal, mungkin ia
memang melakukan apa saja untuk bertahan hidup, termasuk memalsukan dokumen.
Entahlah.
Potret
Afghan girl itu memang “berbicara” sangat kuat tentang perang dan pengungsi.
Tanpa caption pun orang sudah dapat
menangkap ceritanya. Foto yang beredar melintasi zaman itu telah menjadi
inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Fotonya juga menjadi penggerak
relawan dan donatur di seluruh dunia untuk membantu para pengungsi. Dia sudah
berjasa bagi dunia walaupun dia sendiri tidak mengetahuinya.
Setelah
membaca berita itu, saya pun mencari berita tentang kehidupannya selama ini.
Kehidupannya penuh perjuangan, kadang perjuangan antara hidup dan mati.
Kehidupan yang tidak mudah untuk dijalani. Afghan
girl tidak menerima imbalan apapun untuk wajahnya yang terkenal di sampul
majalah berbingkai kuning itu. Ia dan keluarganya masih harus bekerja keras
untuk bertahan hidup.
Dari
jauh, saya hanya bisa berharap dan berdoa, semoga saja Afghan girl bisa
mendapatkan kehidupan yang layak. Semoga saja ia dapat tinggal dengan legal di
planet ini. {ST}