Ana

Minggu, 25 April 2021

Duri di Ujung Buah Sawo

 



            Saya suka makan buah sawo. Buah yang berwarna cokelat ini rasanya manis. Dagingnya rasanya khas. Kadang-kadang kaya ada rasa pasirnya. Rasa pasir itu justru yang saya sukai. Memakan buah sawo bisa dengan dikupas atau dibelah saja kemudian isinya dimakan.

            Di halaman rumah orang tua saya ada pohon sawo. Saat pohon sawo itu berbuah, saya langsung mengamatinya hampir setiap hari. Warna buah sawo yang mentah dan yang matang ternyata sama saja. Warnanya cokelat tua. Ada satu hal yang membedakan sawo matang dan mentah. Di ujung buah sawo mentah ada durinya.

            Duri itu terlihat cukup besar saat buah sawo masih kecil. Makin besar ukuran buah, ukuran duri terlihat mengecil dan akhirnya lepas sendiri. Nah, saat durinya hilang inilah sawo terlihat sudah cukup besar dan siap untuk disantap. Akan tetapi, tidak semua buah sawo ukuran besar ini artinya sudah matang. Perlu kecakapan khusus untuk membedakan buah sawo yang mentah dan matang. Bentuk dan ukurannya hampir sama saja. {ST}

Jumat, 23 April 2021

Olahraga di Halaman Rumah yang Luas

 



            Halaman rumah orang tua saya sangat luas. Di halaman ini ada banyak pohon yang ditanam. Ada pohon rambutan, nangka, mangga, jeruk, kaja, sawo, pepaya, kenanga, dll. Sebagai penggemar pohon dan daun-daunan, tentu saja saya sangat bersyukur akan hal ini.

            Area yang sangat luas itu juga dapat saya gunakan untuk berolahraga. Sejak terjadinya pandemi, saya berusaha untuk berolahraga untuk menjaga kesehatan. Jalan kaki secara rutin saya pilih menjadi kegiatan olahraga saya. Olahraga yang mudah dilakukan ini saya jalankan di halaman rumah orang tua saya yang luas.

            Saya mengukur langkah saya dengan menggunakan aplikasi yang ada di telepon pintar saya. Kadang-kadang saya mendengarkan podcasr atau musik. Ada kalanya saya hanya berjalan-jalan saja. Sesekali saya memotret hal menarik yang saya temukan di halaman. Berjalan dari pohon ke pohon tak terasa target langkah kaki pun tercapai.

            Berjalan kaki di halaman rumah, yang artinya tidak keluar dari pagar, tidak mengharuskan saya untuk mengenakan masker. Ini juga menjadi salah satu hal yang saya syukuri. Berolahraga menggunakan masker benar-benar tidak enak. Selain karena tidak bisa bernapas dengan bebas, masker juga terasa kurang nyaman saat wajah berkeringat.

            Selain berjalan kaki, saya kadang-kadang melakukan gerakan olahraga yang lain juga. Beberapa gerakannya saya ambil dari gerakan yoga. Nah, gerakan ini ada yang dianggap aneh oleh beberapa kenalan saya yang lewat. Beberapa komentarnya ada yang disampaikan ke saya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini